REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyatakan bahwa tiket KA arus mudik dari Jakarta tujuan Purwokerto, Yogyakarta, Solo, dan Surabaya masih tersedia sekitar 700-an lembar untuk tanggal keberangkatan H-10 hingga H-7 Lebaran (18-21 Juli).
"Tiket arus mudik yang masih tersedia itu untuk semua KA komersial seperti Purwojaya, Argo Dwipangga, Taksaka Pagi, Bima, Purwojaya Lebaran, Gajayana Lebaran, dan Argo Lawu Lebaran," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 5 Purwokerto, Surono, di Purwokerto, Jawa Tengah, Kamis (3/7).
Menurut dia, kondisi tersebut berbeda dengan tiket mudik untuk KA ekonomi karena telah terjual habis dari H-10 hingga H+2 Lebaran (18-31/7). Sementara untuk tiket arus balik ke Jakarta, kata dia, masih tersisa 2.000-an lembar dan hanya untuk tiga tanggal keberangkatan, yakni H+1 Lebaran (30/7), H+2 Lebaran (31/7), dan H+10 Lebaran (8/8).
"Tiket yang masih tersedia cukup banyak, yakni untuk keberangkatan H+1 Lebaran (30/7) karena masih ada 1.400-an lembar, sedangkan keberangkatan H+3 hingga H+9 (1-7/8) sudah habis terjual," katanya.
Ia mengatakan bahwa tiket mudik maupun balik untuk KA jurusan Bandung masih tersedia cukup banyak, yakni sekitar 5.000-an lembar untuk arus mudik dan 5.000-an lembar untuk arus balik. Menurut dia, tiket mudik dari Bandung ke Kroya, Yogyakarta, Solo, dan Surabaya yang telah habis terjual, yakni untuk keberangkatan H-5 hingga H-1 Lebaran (23-27/7).
Sementara untuk tiket arus balik ke Bandung yang sudah terjual habis, yakni untuk keberangkatan H+3 hingga H+6 Lebaran (1-4/8). "Data sisa tiket lebaran tersebut berdasarkan hasil pantauan pada 'Rail Ticket System (RTS)' hari Kamis (3/7), pukul 15.00 WIB," katanya.
Lebih lanjut, Surono mengatakan bahwa hingga saat ini masih banyak masyarakat yang menyimpan setruk pemesanan tiket dan belum melakukan pencetakan tiket. Berdasarkan data, kata dia, masih sekitar 7.000-an tiket yang sudah dipesan namun belum dicetak oleh pemesannya.
Terkait hal itu, dia mengimbau masyarakat untuk segera mencetak tiket yang dipesan melalui kanal eksternal guna menghindari antrean pencetakan tiket di stasiun.
"Saat ini, di Stasiun Purwokerto misalnya, hanya tersedia empat loket dan dua perangkat cetak tiket mandiri (CTM), sehingga dikhawatirkan akan terjadi antrean panjang jika penumpang datang bersamaan untuk mencetak tiket saat keberangkatan. Hal ini berisiko akan tertinggal kereta api," katanya.
Selain itu, kata dia, cetakan pada setruk pemesanan tiket cenderung cepat pudar, sehingga kode pemesanan dikhawatirkan tidak akan bisa terbaca saat akan mencetak tiket jika disimpan terlalu lama. "Lebih aman tidak menyimpan setruk pemesanan, tapi menyimpan tiket yang sudah dicetak," katanya.
Ia mengatakan bahwa pencetakan tiket yang sudah dipesan di kanal eksternal bisa dilakukan di loket-loket stasiun atau melalui perangkat cetak tiket mandiri (CTM) yang ada di stasiun. Menurut dia, saat ini di wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto sudah ada sembilan stasiun yang dilengkapi perangkat cetak tiket mandiri, yakni Stasiun Purwokerto, Kroya, Gombong, Kebumen, Kutoarjo, Maos, Cilacap, Sidareja, dan Slawi.