REPUBLIKA.CO.ID, SAMPANG -- Petugas gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja dan Polres Sampang, Jawa Timur, menggencarkan razia selama bulan suci Ramadhan. Razia sebagai upaya menciptakan suasana kondusif dan bebas dari berbagai jenis penyakit masyarakat.
Razia oleh kedua institusi itu, tidak hanya digelar pada siang hari, akan tetapi juga malam hari dengan sasaran berbagai jenis penyakit masyarakat yang berpotensi mengganggu kekhusyukan umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa.
"Kalau siang hari, sasaran razia pada penjual makanan dan minuman. Sebab kebijakan Pemkab Sampang ini kan melarang pedagang makanan dan minuman berjualan di siang hari," kata Kepala Satpol PP Pemkab Sampang Hamdani di Sampang, Kamis.
Pada malam hari, katanya, yang menjadi sasaran razia adalah berbagai jenis penyakit masyarakat. Kegiatan itu, digelar secara bersama-sama dengan Polres Sampang.
Khusus pada Ramadhan, Satpol PP Sampang menetapkan lima agenda razia, masing-masing razia petasan, gelandangan dan pengemis, warung dan penjual makanan di siang hari, razia pasangan mesum serta razia minum-minuman keras dan pekerja seks komersial (PSK).
Untuk menyukseskan lima agenda yang dicanangkan itu, pihaknya akan mengerahkan seluruh kekuatan personel serta bekerja sama dengan jajaran Polres Sampang dan TNI.
Razia yang digelar jajaran Polres Sampang telah dimulai sejak sebelum Ramadhan dengan sasaran berbagai jenis penyakit masyarakat, bahkan polisi juga menggelar razia pada hari pertama Ramadhan.
Dalam razia itu, petugas berhasil menjaring sejumlah PSK yang mangkal di terminal bus Sampang serta menyita puluhan botol minuman keras dari salah satu warung di terminal itu.
"Khusus Ramadhan ini kami akan melakukan razia selama sebulan penuh, hingga mendekati Hari Raya Idul Fitri nantinya," kata Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar.