REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Berdasarkan studi epidemiologi terbaru Perkeni pada 2011 juga menyebutkan, Indonesia menjadi daerah epidemi diabetes melitus tipe 2 yang bisa diatasi dengan pengaturan pola makan dan latihan fisik.
Oleh sebab itu, Suastika menyarankan kepada penderita diabetes untuk melakukan tes kadar gula darah dalam tubuh secara mandiri dan berkelanjutan.
"Bagi dokter, tentu merasa dimudahkan kalau ada pasien yang datang sambil membawa hasil tes gula darah. Dan, diabetes itu penyakit yang tidak bisa disembuhkan kecuali hanya dengan mengontrol kadar gula darah," ujar dokter ahli penyakit dalam itu.
Sementara itu, menurut Business Unit Director Merck Sharp and Dohme (MSD) Indonesia Deni Y Martin, penderita diabetes di Indonesia diperkirakan meningkat enam persen per tahun, melebihi angka pertumbuhan penduduk sebesar satu persen per tahun.
Menurut data Asia Diabet Federation 2013, penderita diabetes di Indonesia saat ini berjumlah 8,5 juta. Lembaga ini juga memperkirakan, pada 2035 penderita diabetes mencapai 14 juta. Terjadi peningkatan penderita diabetes sebesar enam persen per tahun.
Sementara, jumlah pertumbuhan penduduk hanya satu persen. "Ini terkait dengan kemakmuran dan gaya hidup masyarakat yang lebih baik," kata Deni.
Untuk menghadapi Ramadhan tahun ini, Deni mengatakan, bagi penderita diabetes yang ingin berpuasa, harus lebih hati-hati, khususnya penderita diabetes tipe 2. Hasil penelitan menunjukkan, pola makan yang berubah selama berpuasa dapat menimbulkan risiko komplikasi, di antaranya, rendahnya kadar gula darah.
Mengingat pentingnya mengetahui kadar gula dalam darah menjelang puasa ini, Merck Sharp and Dohme membantu penderita diabetes untuk mengetahui apa saja yang harus dilakukan jika akan berpuasa selama Ramadhan. Petunjuk tersebut terdapat pada perangkat lunak yang bisa diunduh berupa buklet.
Aplikasi gratis tersebut merujuk pada American Diabetes Association (ADA) bertajuk "Ramadhan Diabetes and Me" dalam Bahasa Indonesia di Google Play Store mulai 20 hingga 29 Juni.
Fitur aplikasi di Andoroid ini siap memberikan berbagai informasi terkait diabetes tipe 2. Misalnya, anjuran sampai tips penderita pasien yang ingin berpuasa. Dalam aplikasi tersebut, penderita diabetes juga bisa melacak glukosa darah. Pelaporan kadar glukosa darah pasien kepada dokter pun berjalan aman.
"Saya merasa, di dalamnya memberi informasi yang cukup detail mengenai diabetes. Aplikasi ini juga bisa memudahkan pasien memberikan pelaporan gula darah yang memudahkan dokter menegakkan diagnosis. Jadi, saya mendukung aplikasi ini. Semoga bisa membantu penderita diabetes mengontrol gula darahnya," jelas Prof Pradana.