Mengemban Misi ke Luar Negeri (2-habis)

Rep: c78/ Red: Damanhuri Zuhri

Rabu 02 Jul 2014 16:50 WIB

Para TKI di Hongkong Foto: Dompet Dhuafa Para TKI di Hongkong

REPUBLIKA.CO.ID,

Para dai mencatat kondisi tempat dakwahnya sebagai bahan berbagi atau mencari solusi.

Cucu menuturkan, sesampai di Belanda ia menemui pengurus Persatuan Pemuda Muslim Eropa, Amsterdam. Ia membahas kegiatan dakwah yang akan dilakukan selama sebulan.

Ia juga telah memetakan jamaahnya. Sebagian besar mereka merupakan orang Jawa. Mereka penganut Mazhab Syafi’i yang lebih dekat ke tradisi Nahdlatul Ulama (NU).

Menurutnya, masalah utama yang dihadapi, yakni waktu. Kini, waktu malam di Belanda lebih pendek dibandingkan siang. “Siang hari para jamaah tentu di tempat kerja.”

Tempat tinggal jamaah yang jauh dari masjid pun menjadi masalah tersendiri. Meski begitu, ia menargetkan dakwahnya pada Ramadhan kali ini dapat menambah wawasan keislaman bagi mereka.

Dai lainnya, Ahmad Pranggono, menginjakkan kakinya di Thailand. Tugas khusus ia dapatkan. Ahmad meningkatkan kesadaran masyarakat Muslim Thailand berzakat.

“Saya akan melakukan pendekatan emosional terhadap mereka,” katanya, Selasa (1/7). Caranya, ia menunjukkan kondisi sosial di sekitar mereka.

Halim, Cucu, dan Ahmad tergabung dalam Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa). Ada 20 dai terpilih yang berdakwah di luar negeri dan pedalaman Indonesia. “Kami memenuhi kebutuhan dakwah di berbagai tempat,” kata Presiden Direktur Dompet Dhuafa Ahmad Juwaini.

Pengiriman dai mencakup perbatasan Kalimantan, Nunukan, Nusa Tenggara, Pulau Roti, dan berbatasan lainnya.

Tujuan luar negeri, yaitu Korea Selatan, Hong Kong, Australia, Selandia Baru, Amerika, Belanda, Jepang, Malaysia, Filipina, Cina, Thailand, dan Belgia.

Program ini bermula sejak tahun lalu. Bedanya tahun ini jumlahnya lebih banyak. “Tahun lalu kami hanya mengirim sepuluh, sedangkan tahun ini 20 dai,” ujarnya.

Mereka akan berdakwah selama sebulan di tempat tujuan masing-masing. Tugas mereka menyampaikan ajaran Islam, menyosialisasikan Islam, serta mencatat keadaan di wilayah dakwah masing-masing untuk nantinya dapat menjadi bahan berbagi, bahkan dapat ditindaklanjuti untuk dicarikan solusi.

Terpopuler