Meraup Berkah Ramadhan di Lembah UGM

Rep: Nur Aini/ Red: Agung Sasongko

Rabu 02 Jul 2014 14:26 WIB

Lembah UGM Foto: Antara Lembah UGM

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA -- Mau mencari menu Ramadhan di Yogyakarta. Lembah Universitas Gadjah Mada (UGM) bisa jadi jawabannya.

Lembah UGM sudah menjadi lokasi berjualan musiman setiap Ramadhan selama puluhan tahun. Agus, salah seorang pedagang, menyebut dia berjualan sop buah di sekitar kawasan UGM setiap Ramadhan sejak 1986. Omzet besar yang bisa didapat pada saat Ramadhan membuat semakin banyak pedagang berjualan di Lembah UGM. Agus mengaku dia bisa meraup omzet hingga Rp 600 ribu hanya dengan berjualan es buah selama tiga jam.

Dari tahun ke tahun, kawasan Lembah UGM semakin ramai dipadati pedagang saat jelang buka puasa pada bulan Ramadhan. Kondisi tersebut kerap membuat kesemrawutan lalu lintas menjelang buka di Jalan Notonagoro.  "Tahun ini, pihak UGM memperbolehkan pedagang jualan di sini, tapi kami diberi pesan harus tertib, rapi, dan bersih. Tidak semrawut seperti tahun kemarin," terang Agus.

Keramaian saat Ramadhan di Lembah UGM pun membuat pedagang es pisang ijo, Ganef Eko (50 tahun) berganti barang dagangan. Pedagang stiker di Pasar Klitikan itu memilih menjual es khas Makassar sejak enam tahun lalu pada saat Ramadhan di Lembah UGM. Es pisang ijo yang terdiri atas bubur tepung beras, pisang, dan sirup dijual Ganef dengan harga Rp 5.000 per kemasan.

Setiap hari, Ganef bisa meraup omzet hingga Rp200 ribu. Padahal, dia hanya membuka dagangannya selama dua jam. "Saya buat es pisang ijo di rumah, kalau buat hari biasa tidak laku, tapi pas puasa seperti ini laku," ungkapnya.

Penjaja makanan di Lembah UGM tidak hanya berasal dari warga yang memang berprofesi sebagai pedagang. Mahasiswa pun ikut menjadi pedagang musiman di Lembah UGM pada saat Ramadhan. Salah satunya, Rifki Nur (20 tahun), Mahasiswa Modern Scool of Design Yogyakarta, Rifki Nur (20 tahun) yang menjadi pedagang aneka es buah. "Saya cari kesibukan saja saat Ramadan dengan jualan di sini," ujar Rifki.

Dengan modal Rp200 ribu, dia mengajak tiga temannya untuk berjualan es yang dijual Rp3.000 per kemasan.

Dagangan Rifki sebenarnya sederhana, dia menjual buah seperti mangga, blewah, kelapa kompyor dicampur es, air, dan sirup.  Dia bisa menjual 14 kemasan es pada hari pertama jualan, Sabtu (28/6) selama dua jam. Dagangannya pun diakui Rifki semakin laris dari hari ke hari.

Salah satu pembeli, Sekarani mengatakan Lembah UGM menjadi tempat yang tepat untuk cari makanan berbuka karena dekat dengan kawasan kampus. Alumnus UNY tersebut mengatakan berbagai macam es tersedia di Lembah UGM. "Makanan dan minuman di sini juga murah," ungkapnya.

Terpopuler