Berburu Iftar di Lembah UGM (1)

Red: Damanhuri Zuhri

Rabu 02 Jul 2014 13:19 WIB

Universitas Gadjah Mada Foto: en.wikipedia.org Universitas Gadjah Mada

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Nur Aini

Makanan yang dijajakan sangat khas anak muda dengan harga terjangkau.

Berbagai kota di Tanah Air memiliki tempat favorit untuk ngabuburit (menanti waktu berbuka puasa) sekaligus berburu makanan untuk iftar (buka puasa) atau takjil (menyegerakan berbuka puasa).

Tak terkecuali, Yogyakarta. Di kota pelajar ini, kawasan lembah Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berkibar sebagai salah satu lokasi berburu takjil, terutama bagi kalangan anak muda dan mahasiswa.

Setiap bakda Ashar hingga menjelang Mahgrib pada Ramadhan, kawasan ini berdenyut kencang. Bukan oleh para mahasiswa yang hendak berangkat atau pulang kuliah, melainkan para pemuda yang hendak ngabuburit dan berburu ifthar ata8 makanan takjil.

Hampir semua makanan takjil kegemaran anak muda tersedia di sana. Mau minuman manis dan segar? Di sana tersedia es buah, es kelapa muda, es blewah, es cendol, es carica, es cincau, sampai es pisang ijo khas Makassar.

Makanan yang dijajakan pun sangat bervariasi dan umumnya sangat khas anak muda, seperti aneka kolak, tempe penyet, siomay, bakso, batagor, sosis bakar, sampai jajanan ala Jepang yaitu takoyaki.

Tak hanya berperan sebagai pembeli, tak sedikit pula anak muda yang tampil sebagai penjual. Inilah yang membedakan lembah UGM dengan pasar makanan takjil Ramadhan lainnya.

Biasanya, para mahasiswa berjualan secara patungan bersama beberapa orang temannya. Tidak hanya mahasiswa UGM, juga mahasiswa dari perguruan tinggi lain di Kota Gudeg ini.

Adalah Rifki Nur, salah satu mahasiswa yang menjadi pedagang dadakan di lembah UGM. Pemuda berusia 20 tahun yang menimba ilmu di Modern School of Design Yogyakarta itu memilih berjualan es buah.

Dengan berbekal modal Rp 200 ribu, dia mengajak tiga temannya berjualan es buah yang dibanderol Rp 3.000 per kemasan.

Terpopuler