Dhihya bin Khalifah Al-Kalabi, Utusan Sang Nabi (1)

Red: Chairul Akhmad

Rabu 02 Jul 2014 09:43 WIB

 Dhihya bin Khalifah al-Kalabi adalah utusan Rasulullullah kepada Romawi. Foto: Rudolp Gunold Dhihya bin Khalifah al-Kalabi adalah utusan Rasulullullah kepada Romawi.

REPUBLIKA.CO.ID, Untuk memperluas dakwah Islamiyah, Rasulullah SAW mengirim surat ke beberapa raja Arab dan non-Arab.

Di antara raja yang mendapat seruan secara tulisan itu adalah Heraklius, Kaisar Romawi. Untuk mengemban amanat ini, beliau mengutus Dhihya bin Khalifah al-Kalabi.

Setelah melakukan perjalanan cukup panjang akhirnya Dhihya tiba di istana Raja Romawi. Surat Rasulullah langsung dibaca oleh salah seorang staf Heraklius.

"Dari Muhammad utusan Allah, kepada Heraklius, Pembesar Romawi..."

Mendengar bunyi awal surat itu, keponakan pembesar Romawi langsung marah, lalu berseru, "Surat ini tidak boleh dibaca sekarang!"

"Kenapa?" tanya Kaisar.

"Dia memulai dengan namanya dulu sebelum engkau. Kemudian dia memanggilmu dengan pembesar Romawi, bukan Maharaja Romawi."

"Tidak!" sambut Kaisar, "Biar surat ini dibaca untuk diketahui isinya."

Surat Nabi SAW itu terus dibacakan hingga selesai. Setelah semua pengiring Kaisar keluar dari majelisnya, Dhihya dipanggil untuk masuk. Bersamaan dengan itu dipanggillah seorang uskup yang mengetahui seluk beluk agama mereka. Kaisar lalu memberitahu uskup itu dan dibacakan sekali lagi surat itu kepadanya.

"Inilah yang selalu kita tunggu-tunggu, dan Nabi kita, Isa sendiri telah memberitahukan kita sejak lama!" jawab sang uskup.

"Apa pendapatmu yang harus aku perbuat?" tanya Kaisar kepada uskup.

"Kalau engkau tanya pendapatku, aku tentu akan memercayainya dan akan mengikuti ajarannya," jawab uskup dengan jujur.

"Tetapi aku jadi serba salah," kata Kaisar, "Jika aku ikut nasihatmu, akan hilanglah kerajaanku!"

Terpopuler