REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial mengimbau masyarakat untuk menyalurkan sedekahnya ke lembaga-lembaga terakreditasi guna memastikan bantuan mereka tepat sasaran dan mengurangi menjamurnya pengemis musiman.
"Sebaiknya disalurkan ke lembaga-lembaga terpercaya," kata Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial Kemensos Sonny Manalu di Jakarta, Selasa kemarin.
Memasuki bulan Ramadhan, pengemis musiman bermunculan terutama di sekitar masjid-masjid. Menurut Sonny jumlah pengemis musiman bisa mencapai ribuan dan mayoritas berasal dari beberapa daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan Lampung.
Bulan Ramadhan menjadi momentum umat Muslim untuk meningkatkan amal ibadah, salah satunya memperbanyak sedekah. Kesempatan ini dimanfaatkan pengemis musiman untuk mendapat penghasilan lebih banyak dari meminta-minta.
Sonny juga mengimbau masyarakat untuk tidak mengemis karena bukan solusi masalah kemiskinan, selain itu, dengan niat mengemis sejak awal bukan untuk pemenuhan kebutuhan dasar, membentuk mental malas bekerja.
"Mengemis bukan pekerjaan terhormat, lebih baik bekerja keras selama puasa dan hasilnya bisa dinikmati saat lebaran," tambah Sonny.
Untuk itu Kemensos mengimbau pemerintah provinsi untuk menindak tegas pengemis musiman dengan merazia mereka karena pengemis musiman itu meminta-minta bukan sekedar memenuhi kebutuhan dasar tapi ada target tertentu.
Para pengemis musiman memiliki karakteristik berbeda dari pengemis yang masuk dalam pendataan dan sasaran Kemensos.
Biasanya target tertentu dari pengemis musiman tersebut dengan memanfaatkan momentum Ramadhan adalah mendapatkan hasil meminta-minta yang lebih besar sehingga bisa digunakan untuk berlebaran atau berbagai kebutuhan konsumtif lainnya.