Puasa Sehat Ala Rasulullah (1)

Red: Chairul Akhmad

Selasa 01 Jul 2014 15:53 WIB

Menyegerakan berbuka adalah sunah Rasul. Foto: Republika/Yasin Habibi Menyegerakan berbuka adalah sunah Rasul.

Oleh: Ina Salma Febriany

Alhamdulillah, kembali Allah perkenankan kita untuk bertemu dengan bulan suci Ramadhan. Bulan Ramadhan sebagai bulan penyucian jiwa dan raga yang mewajibkan kita untuk berpuasa, terkadang menjadi kendala bagi sebagian orang yang memiliki masalah dengan lambung (maag) misalnya.

Ada hikmah mengapa Allah SWT mewajibkan kita berpuasa. Tentu bukan untuk membuat kita susah, tapi untuk mendapatkan berkah. Allah-lah yang menciptakan lambung lengkap dengan fungsinya. Seperti kita ketahui bersama, lambung kita terletak pada perut sebelah kiri atas atau di sekitar uluhati bagian kiri.

Dengan bentuknya yang menyerupai tabung melengkung, lambung terdiri dari tiga lapisan yaitu luar, tengah dan dalam (otot), bagian dalam yang bersentuhan dengan makanan di lapisi oleh lapisan lendir sehingga asam lambung tidak bisa merusak lapisan tengah dan otot.

Otot yang kuat ini diperlukan guna memeras dan mengaduk makanan yang ada didalamnya agar bisa tercampur dengan asam lambung secara merata, sehingga protein dan zat gizi tertentu sudah mulai dicerna secara kimiawi dan mekanik di lambung.

Selain itu, Allah Sang Maha Pencipta, menciptakan lambung dengan dua katup di bagian atas dan bawahnya. Adanya katup dibagian atas dapat mencegah isi makanan tumpah keluar (muntah) saat kita rukuk atau sujud.

Katup bawah berperan agar setiap makanan yang akan masuk kedalam usus harus tercampur dengan asam lambung. Lambung juga mengeluarkan cairan asam lambung yang mempunyai fungsi membantu proses pencernaan bahan makanan, membunuh kuman penyakit, juga bahan pendukung pembuatan nutrisi tubuh seperti sel darah merah.

Kendati Rasulullah SAW telah bersabda bahwa puasa akan menyehatkan kita, tak sedikit dari kita yang memilih untuk berbuka ketimbang mendapatkan resiko yang lebih besar jika berpuasa.

Sebenarnya, permasalahan inti bukan pada penyakit yang diderita, namun bagaimana si penderita itu menjalani puasanya.

Terpopuler