Awal Puasa, Penjual Parcel Mulai Buka Lapak

Rep: c82/ Red: Asep K Nur Zaman

Senin 30 Jun 2014 20:40 WIB

Parcel Lebaran Parcel Lebaran

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Puasa baru memasuki hari kedua, tapi para penjual parcel sudah terlihat berjejer di sepanjang trotoar depan Stasiun Cikini, Jakarta Pusat. Ternyata, mereka memang biasa berjualan -- setidaknya memajang sample -- pascel untuk bingkisan lebaran sejak awal Ramadhan, bahkan sepekan sebelum puasa.

"Sekarang siap-siap saja. Mulai bukanya hari Minggu kemarin. Sudah banyak yang nanya-nanya sample," kata Dewi (33 tahun), salah seorang pedagang parcel, kepada Republika, Senin (30/6).

Biasanya, menurut dia, para pembeli mulai ramai berdatangan di pertengahan puasa. Jika sudah ramai begitu, para pedagang parcel pun bisa membuka kiosnya hingga 24 jam.

"Kalau kayak sekarang (di awal puasa), bukanya jam 8 (pagi) tutup jam 10-11 (malam) lah," ujar Dewi.

Para pedagang parcel yang mendirikan tenda di trotoar depan Stasiun Cikini mengaku sudah mendapatkan izin dari kecamatan dan kelurahan setempat. ''Ini kita juga dikasih waktunya cuma sebulan di pinggir jalan begini," kata Dewi.

Penjual lain, Osi (54), sudah mulai membuka kios parcelnya sejak Sabtu lalu. Meski belum mendapatkan pembeli, dia mengaku sudah beberapa orang yang datang untuk bertanya.

"Lumayanlah orang yang nanya-nanya. Awal puasa begini, orang kan suka cari sample-sample gitu," kata Osi.

Berbeda dengan Dewi yang memang menjual parcel setiap hari, Osi merupakan salah satu penjual parcel musiman. Ia mengaku hanya berjualan di bulan Ramadhan atau menjelang Natal.

Untuk membuka tempat berjualan saat ini, dia mengaku harus membayar uang sebesar Rp 750 ribu. Uang tersebut digunakan untuk pengurusan administrasi perzinan dan juga biaya listrik dan pemasangan tenda. 

Terpopuler