Ini Jumlah Jam Puasa di Sejumlah negara

Rep: c83/ Red: Bilal Ramadhan

Senin 30 Jun 2014 21:45 WIB

 Seorang pria berdoa sebelum berbuka puasa pada hari pertama bulan Ramadhan, di sebuah masjid di Peshawar, Pakistan (29/6).  (Reuters/Fayaz Aziz) Seorang pria berdoa sebelum berbuka puasa pada hari pertama bulan Ramadhan, di sebuah masjid di Peshawar, Pakistan (29/6). (Reuters/Fayaz Aziz)

REPUBLIKA.CO.ID, Sekitar 64 negara-negara Muslim di dunia dan lebih dari satu miliar Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah bulan suci Ramadan. Ramadhan tahun ini datang bertepatan dengan musim panas. Beberapa Muslim  di dunia akan menjalankan ibadah puasa selama 15 jam.

Waktu puasa tahun ini akan terasa cukup panjang bagi muslim di Timur Tengah  namun  tidak di bagian lainnya. Di belahan bumi selatan, musim telah memulai puasa pada tanggal 21 Juni dan menjalani puasa singkat selamat 10 jam, sementara di belahan bumi utara selama 20 jam.

Abu Dhabi International Astronomy Centre merilis peta puasa Ramadan.Peta ini menunjukkan jam puasa di beberapa negara selama bulan Ramadhan. Muslim Di Arab Saudi dan Yaman selatan berpuasa sekitar 14 jam.  Sementara di Irak, Suriah dan negara-negara terdekat berpuasa  antara 15,5 dan 16 jam.

Untuk muslim di Turki berpuasa sekitar 17 jam, Italia Utara selama  18 jam, Prancis 19 jam dan Jerman Selatan hampir 20 jam. Sedangkan di Cile, jam puasa yang tersingkat yaitu rata-rata 10 jam. Perbedaan jam dalam menjalankan ibadah puasa ini dihitung dari Siang hari sebagai periode waktu dari matahari terbit sampai terbenam yang tergantung pada bujur dan lintang.

Jam puasa merupakan jumlah jam antara waktu Shubuh dan matahari terbenam. Pendeknya  jumlah jam puasa  di bagian selatan belahan bumi karena  musim dingin yang membuat jam malam lebih banyak  dan jam  siang hari menjadi berkurang. Sedangkan untuk belahan bumi utara berada dalam musim panas sehingga jumlah jam puasa lebih lama.

Muslim yang berada dekat dengan Kutub Utara akan  kekurangan diferensiasi antara waktu Subuh dan Isya'. Dengan demikian, umat Islam di sana disarankan untuk menggunakan Zona Waktu dari daerah tetangga selatan yang memiliki waktu normal untuk Subuh dan Isya

Selain itu, umat Islam yang tinggal di belahan bumi utara yang mengalami  musim panas tanpa matahari terbenam sama sekali, disarankan oleh ulama dan ahli hukum Islam untuk menggunakan matahari terbit dan terbenam negara tetangga daerah selatan yang memiliki waktu normal untuk matahari terbit dan matahari terbenam.

Pihak Abu Dhabi International Astronomy Centre yang telah merumuskan peta ini berharap peta ini dapat menjadi referensi yang baik untuk waktu puasa di berbagai negara.

[removed][removed] [removed][removed]

Terpopuler