REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog dari Klinik Tumbuh Kembang Terpadu Pela 9 Wanda Anastasia Bawono mengatakan puasa memiliki manfaat besar bagi tumbuh kembang anak karena dapat mengajarkan banyak hal.
"Puasa dapat melatih anak untuk mengendalikan emosi. Mendidik anak untuk disiplin, jujur dan melatih lebih sabar karena harus menahan haus dan lapar pada waktu tertentu," kata Wanda Anastasia Bawono dihubungi di Jakarta, Senin (30/6).
Wanda berpendapat puasa juga dapat membangun rasa empati pada anak. Dengan berpuasa, anak akan belajar untuk lebih menghargai makanan dan memahami serta berempati kepada saudara-saudaranya yang mungkin tidak bisa makan setiap hari.
Selain itu, selama bulan Ramadhan orang tua juga dapat melatih anak untuk beribadah lain seperti shalat berjamaah, mengaji bersama, hafalan doa dan sebagainya. Wanda mengatakan berpuasa juga bermanfaat menyeimbangkan fungsi tubuh, terutama sistem pencernaan. Dengan berpuasa, tubuh mengalami detoksifikasi dan membuang racun-racun dalam tubuh dan membersihkan alat pencernaan.
"Berpuasa juga akan membuat anak menjadi lebih sehat karena konsumsi jajanan tidak sehat berkurang, pola makan akan teratur dan nilai gizinya lebih diperhatikan oleh orang tua," tuturnya.
Terkait waktu yang tepat untuk mengajarkan berpuasa, Wanda mengatakan dapat mengajarkan anak berpuasa bila sudah siap secara fisik dan mental tanpa ada paksaan dan dilakukan secara bertahap. "Dari hadist yang pernah saya baca, anak dapat mulai dilatih berpuasa saat berusia enam hingga tujuh tahun. Dari segi kesehatan, tidak ada patokan baku kapan seorang anak mulai mampu berpuasa," katanya.
Menurut Wanda, staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Unpad Bandung Prof dr Dedi Soebardja Sp.A mengatakan seorang anak dapat mulai dilatih berpuasa sejak mengetahui mana yang boleh dan tidak, serta mulai bisa bersosialisasi.
Biasanya, kemampuan itu dicapai anak saat berusia enam atau tujuh tahun. Selain itu, Wanda mengatakan latihan puasa dapat dilakukan ketika anak telah melewati masa balita. "Mengingat pertumbuhan otak yang optimal berlangsung selama masa balita, latihan puasa mulai dapat diterapkan ketika anak telah melewati periode tersebut," tuturnya.