Belajar dari Pohon (2)

Red: Damanhuri Zuhri

Senin 30 Jun 2014 15:23 WIB

Hasan Basri Tanjung Foto: dok. pribadi Hasan Basri Tanjung

REPUBLIKA.CO.ID,

Misalkan pohon Kurma (an-nakhlah) (19:25,59:5,2,266,19:23,55:11), Delima (ar-rumman) (6:141), Tin dan Zaitun (95:1), Pisang (tholhin) (56:29) dan Bidara (56:28) dan lain-lain.

Bahkan pohon yang tidak diketahui bentuk sebenarnya, karena berada di surga atau  neraka. Seperti pohon keabadaian (syajaratul khuldi) (20:125,2:35,7:19-20) dan pohon neraka (syajarotun zaqqum) (37:62-67, 44:43).

Begitulah al-Qur’an menjadi mudah dimegerti isinya, karena menyatu dan mengakar dalam kehidupan manusia. Sungguh, walaupun kemudia kita yang menanam pohon, tetapi Allah yang menumbuhkannya (QS. 56:72).

Al-Qur’an menjadikan pohon sebagai umpama bagi manusia untuk lebih mudah memahami kehidupan. Pohon selain memberikan banyak manfaat besar tetapi juga tempat rujukan ilmu pengatahuan dan kearifan.

Oleh karena itu, sambung Ustaz Tanjung, kita patut belajar dari pohon dalam segala sisinya. Mulai dari akar, batang, dahan, ranting, hingga buahnya yang bermanfaat bagi khidupan manusia.

Dalam pendidikan, jelas Tanjung, salah satu aspek yang sangat berpengaruh dalam membangun akhlak (karakter) anak adalah pilihan kata (kalimah). Jika baik kalimatnya akan baik hasilnya.

Sebaliknya, jika buruk kalimatnya akan buruk pula hasilnya. Imam Ibnu Jarir At-Tabari dalam Tafsir Jaami’ul Bayaan menjelaskan kalimatan thayyibah (kalimat yang baik) adalah Laa ilaha illallah (tiada tuhan selain Allah), yakni kalimat tauhid.    

Dalam al-Quran disebut dua jenis pohon (14:24-25), yakni pertama syajaratun thayyibah (pohon yang baik), kedua syajaratun khabitsah (pohon yang buruk).

Seorang mukmin aksana pohon yang baik yakni berakar dalam ke perut bumi, berbatang dahan menjulang ke langit serta berbuah sepanjang musim.

Menurut Tanjung, pohon yang baik ada tiga kategori yakni, pertama pohon tak berbuah. Ia berdahan dan berdaun lebat, bisa menyerap air hujan dan cahaya matahari dan memberi oksigen dan kesejukan bagi manusia.

Kedua, pohon berbuah pada musimnya. Selain manfaat di atas, juga buahnya yang sedap dipandang mata dan dimakan (vitamin yang menyehatkan) serta diperjualbelikan.

Terpopuler