REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ustaz Hasan Basri Tanjung MA, dosen Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor mengungkapkan, bulan Rajab telah berlalu dan Sya’ban pun segera berakhir. Artinya bulan suci Ramadhan nan berkah akan tiba.
''Alhamdulillah wa syukrulillah jika kita sempat menemuinya dan masih bisa menikmati hidangan Ramadhan dengan segala kemuliannya,'' ungkap Ustaz Tanjung ketika menjadi khatib Jumat di Masjid Riyadlush Shalihin Parung, Bogor, Jawa Barat Jumat (27/6).
Pada saat ini, ungkap Ustaz Tanjung, begitu ia akrab disapa, umat Islam Indonesia menghadapi dua momentum besar dan menyita perhatian. Pertama, perhelatan akbar Piala Dunia 2014 di Brazil yang membuat masyarakat dunia demam bola.
Kedua, Pemilihan Presiden Republik Indonesia 9 Juli nanti, namun masa kampanye berlangsung dengan seru bahkan melampaui batas etika dan budaya (black campaign).
Keduanya, kata ketua Yayasan Dinamika Umat (YDU) Kahuripan, Bogor, Jawa Barat ini, berkaitan dengan Bulan Ramadhan, karena keduanya masih dan akan berlangsung di saat kita berpuasa.
''Sejatinya, setiap fenomena dalam hidup mesti memberi pelajaran (hikmah) untuk perbaikan kualitas hidup kita. Semoga kita termasuk orang-orang yang dapat mengambil pelajaran (ulul al-baab). Amin,'' jelasnya.
Menurut Tanjung, dalam al-Qur’an banyak ditemukan ayat-ayat yang menjelaskan tentang pohon (syajarah). Tentu saja, setiap kata yang tercantum dalam Kitab Suci, pasti mengandung makna bagi orang beriman.
Pohon adalah tumbuhan yang memberikan manfaat besar bagi kehidupan manusia. Alam semesta ini diciptakan oleh Allah SWT dengan beragam macam jenis pohon yang boleh jadi belum sanggup dikenali seluruhnya oleh manusia.
Setiap pohon, kata dia, mengandung rahasia tersendiri dan manfaat bagi kehidupan. Alam yang hijau dengan pepohonan memberi udara yang sejuk dan sehat serta menyerap air hujan yang turun dari langit.
''Maka, tanamlah pohon agar kehidupan terus berlangsung. Bumi ini akan kering kerontang dan panas, jika pohon-pohon ditebangi secara liar (illegal logging) dan dijual murah,'' ujarnya mengingatkan.
Akibatnya, kata Ustaz Tanjung, berbagai macam spesies hewan akan punah dan binatang buas pun marah dan menyerang perkampungan.
Kata syajarah, ungkap Tanjung, kadang ditemui dengan makna umum yakni untuk setiap jenis pohon (QS.16:68,31:27,28:30,55:6). Banyak pula nama-nama pohon dan buahnya yang disebut dan masih bisa kita ditemui hingga kini.