REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Biasanya pada saat Bulan Ramadhan semangat ibadah orang tua (lansia) itu tinggi, tetapi karena keterbatasan fisik dan keluarga mempunyai acara sendiri, kadang lansia malah disuruh jaga di rumah.
"Saya melakukan survei mengenai hal itu selama dua tahun di wilayah Sleman. Akhirnya di bulan Ramadhan ini kami membuka Program Pesantren Lansia Ramadhan di Pondok Pesantren (Ponpes) Ar Rahman," kata Pengasuh Ponpes KH Bahaudin pada Republika, Senin (30/6).
"Dengan adanya pesantren Lansia Ramadhan ini harapannya lansia dapat meningkatkan ibadahnya, dapat menggapai lailatul qodar dan menghantarkan lansia menuju husnul khotimah," ujarnya. Hal ini sesuai dengan tema Program Pesantren Lansia Ramadhan yang beralamatkan di Krapyak, Sidoarum, Godean, Sleman.
Ternyata, kata Bahaudin, minat lansia untuk ikut Pesantren Lansia Ramadhan cukup banyak. "Yang sms saya sudah ada 86 orang. Padahal fasilitas yang sudah siap baru 30 orang. Mungkin nanti akan dibuat dua gelombang," tuturnya.
Menurut dia, kemungkinan di DIY pesantren Lansia Ramadhan baru kali ini diselenggarakan. Siapapun orangtua yang berminat bisa mengikuti kegiatan ini, ada yang menginap dan ada yang tidak menginao.
Pelaksanaan kegiatan tanggal 3-27 Ramadhan. Kegiatan ini dibuka Senin sore (30/6).
Karena ini program lansia, maka kegiatannya hanya sekitar 60 persen dzikir dan 40 persen pengajian (tauziah dan doa-doa).
Materinya adalah: malam tentang aqidah, pagi tentang fiqih dan siang tentang doa-doa. Rencananya dalam Pesantren lansia ini juga akan ada kegiatan lansia sehat berupa pemeriksaan kesehatan dan materi tentang kesehatan yang disampaikan oleh dr Ahmad Ghozali.
Selanjutnya pendamping pengasuh Ponpes Ar Rahmah Dina Islamiyah mengatakan untuk mengikuti Pesantren Lansia Ramadhan ini membayar biaya pendaftaran Rp 30 ribu per orang dan sekali makan Rp 15 ribu.
Apabila lansia hanya mengikuti selama empat hari biayanya sekitar 150 ribu sudah termasuk uang pendaftaran dan yang makan.