Mesir Batasi Khotbah dan Iktikaf Selama Ramadhan

Rep: c64 / Red: Agung Sasongko

Senin 30 Jun 2014 14:03 WIB

Ramadhan di Mesir Foto: AP Ramadhan di Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO – Sepanjang Ramadhan tahun ini Pemerintah Mesir batasi khutbah Ramadhan. Ini dilakukan guna membatasi akses gerak dari oposisi pemerintahan Mesir, khusunya para pendukung Ikhwanul Muslimin.

Pemerintah pun mendesak para ulama agar menyampaikan materi khutbah tentang keyakinan dan moralitas. Hal tersebut disampaikan oleh Mohammed Mokhtar Gomaa, Mengteri Agama.

"Sudah seharusnya khutbah selama bulan suci Ramadhan harus memberikan dampak positif yaitu menyatukan orang dan bukannya untuk memecah masyarakat. Pemerintah menilai. khutbah yang disampaikan saat Muhammed Mursi masih menjabat banyak mengandung unsur muatan politik didalamnya," kata dia seperti dilansir AP, Senin (30/6). Itu sebabnya, lanjut dia, Mesir harus berpacu dengan waktu untuk memulihkan moral.

Goma mengatakan peraturan baru ini juga kan menentukan apa yang akan dibahas oleh para ulama dalam khutbah Ramadhan. Dimana sebagian besar masyarakat akan lebih banyak menghabiskan waktu di masjid untuk beribadan maupun mempelajari ilmu keagamaan.

Selain khutbah, Kementerian Agama juga membatasi pelaksanaan iktikaf. Pemerintah hanya membolehkan pelaksanaan iktikaf di masjid-masjid yang berada di pengawasan ulama.

Saat ini, sekitar 50 ribu ulama telah memiliki izin untuk menjadi Imam dan memberikan khutbah serta memimpin berdoa dan Shalat Qiyamulail, selama Ramadhan tahun ini.

Terpopuler