Penjual Parcel Mulai Buka Lapak

Rep: c82/ Red: Agung Sasongko

Senin 30 Jun 2014 13:54 WIB

Parcel Foto: Republika/Yasin Habibi Parcel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puasa baru memasuki hari kedua, tapi para penjual parcel sudah terlihat berjejer di sepanjang trotoar di depan stasiun Cikini, Jakarta Pusat. Tenda dan rak panjangan siap dipasang.

"Mulai bukanya hari Minggu kemarin tapi. Sekarang siap-siap aja. Udah banyak yang nanya-nanya sample," kata Dewi kepada ROL, Senin (30/6).

Dewi yang menjual keranjang, aksesoris serta parcel berisi makanan dan barang pecah belah ini mengatakan, biasanya para pembeli mulai ramai berdatangan di pertengahan puasa. Jika sedang ramai, ia mengaku bisa membuka kiosnya hingga 24 jam.

"Kalau kayak sekarang, buka jam 8 (pagi) tutup jam 10-11 (malam) lah," ujarnya.

Ia pun mengaku para pedagang parcel yang mendirikan tenda di trotoar di depan stasiun Cikini tersebut sudah mendapatkan izin. "Udah ada izin dari kecamatan sama kelurahan. Ini kita juga dikasih waktunya cuma sebulan di pinggir jalan gini," kata Dewi.

Mengenai harga, Dewi mengaku memasang tarif yang bervariasi. Untuk parcel berisi barang pecah belah seperti perlengkapan makan, ia mematok harga dari Rp 300 ribu hingga Rp 3 juta. Harga tertinggi ini diberikan kepada parcel yang terdapat barang elektronik di dalamnya.

Untuk parcel makanan, Dewi memberikan harga dari Rp 250 ribu hingga Rp 2 juta. Pembuatan parcel makanan sendiri baru akan dilakukan menjelang lebaran nanti. "Soalnya kalau makanan lebih gampang bikinnya. Kalau pecah belah lebih susah, jadi harus dari jauh-jauh hari udah ready," jelasnya.

Terpopuler