Obama Ajak Muslim AS Buka Puasa Bersama di Gedung Putih

Rep: c91/ Red: Mansyur Faqih

Ahad 29 Jun 2014 11:00 WIB

Barack Obama Foto: ap Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Barack Obama mengajak umat muslim Amerika Serikat (AS) berbuka puasa bersama di Gedung Putih. Ia pun turut mengucapkan selamat bepuasa bagi Muslim secara keseluruhan.

"Sebagai presiden setiap tahun saya melakukannya. Saya berharap dapat menyambut Muslim Amerika dari seluruh AS ke Gedung Putih untuk makan malam iftar," kata Obama seperti dilansir dari situs resmi pemerintah AS whitehouse.gov, Ahad (29/6).

Menurutnya, ini merupakan kesempatan lain baginya untuk menyampaikan penghargaan untuk kontribusi Muslim AS. Ia juga berharap umat Islam di seluruh dunia mendapatkan berkah. Serta dapat bersuka cita dengan keluarga dan masyarakat luas.

Obama mengatakan, Ramadan merupakan waktu untuk merefleksikan diri dan mengabdi dengan doa dan puasa. Bulan suci itu juga waktu bagi umat Islam di dunia untuk menegaskan komitmen saling membantu berbagai orang yang kurang beruntung.

Seperti mereka yang berjuang karena kesulitan ekonomi dan ketidaksetaraan. "Atas nama rakyat Amerika, Michelle dan saya memperpanjang keinginan yang terbaik untuk komunitas Muslim di sini di AS dan di seluruh dunia pada awal Ramadan," tuturnya.

Obama juga berterimakasih kepada para organisasi Muslim yang sudah berusaha mengurangi perbedaan pendapatan dan kemiskinan di AS. Tak hanya melalui amal usaha mereka.

Namun juga inisiatif untuk memberdayakan mahasiswa, pekerja dan keluarga dengan pendidikan, keterampilan serta perawatan kesehatan yang layak.

"Ramadhan juga mengingatkan kita tentang tanggung jawab bersama untuk memperlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan diri kita sendiri dan prinsip-prinsip dasar yang mengikat orang-orang dari agama yang berbeda bersama-sama. Yaitu kerinduan untuk perdamaian, keadilan, dan kesetaraan," paparnya.

Ia menambahkan, Ramadhan mengingatkan kewajiban bersama untuk mengejar keadilan dan perdamaian serta menjunjung martabat setiap manusia. Terutama saat terlalu banyak orang di seluruh dunia yang terus menderita akibat konflik dan kekerasan yang tidak masuk akal. 

Terpopuler