Momen Pengendalian Diri (1)

Red: Chairul Akhmad

Sabtu 28 Jun 2014 18:41 WIB

Perintah berpuasa bagi umat Islam merupakan perintah Allah yang berkesinambungan. Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang Perintah berpuasa bagi umat Islam merupakan perintah Allah yang berkesinambungan.

REPUBLIKA.CO.ID, Puasa memberikan manfaat yang luar biasa dari segala aspek kehidupan.

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (al-Baqarah ayat 183).

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, puasa juga dilakukan oleh banyak penganut agama atau bangsa lain. Tradisi puasa telah dilakukan bahkan sejak era peradaban kuno.

Dalam surah al-Baqarah ayat 183 tersebut pun disebutkan, “Sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu”. Tentu dari fakta tersebut muncul pikiran bahwa mengapa puasa diperintahkan dan dilakukan tak hanya bagi umat Islam, namun juga bagi non-Islam?

Cendekiawan Muslim, Azyumardi Azra, dalam bukunya Malam Seribu Bulan: Renungan-Renungan 30 Hari Ramadhan mengatakan, kewajiban puasa telah diperintahkan kepada “orang-orang sebelum kamu”.

Dalam perspektif Alquran, “orang-orang sebelum kamu” yang dimaksud adalah para pemeluk agama-agama Samawi yang secara historis memiliki keterkaitan langsung dengan Islam, yakni Yahudi dan Nasrani. Dalam bahasa Alquran, kedua komunitas umat beragama ini disebut ahlul kitab.

Ketiga agama yang tergabung dalam agama Nabi Ibrahim (Abrahamic Religions) tersebut, lanjut Azra, sama-sama mengerjakan keesaan Allah, kenabian, hari akhir, shalat, zakat, dan termasuk juga puasa.

Ajaran tentang ibadah puasa, menurut dalam pandangan banyak agama Samawi, tersebar dalam berbagai bagian kitab-kitab suci mereka, dengan keterangan panjang dan pendek, dan mencakup berbagai bentuk puasa.

Teks ayat “orang-orang sebelum kamu” mengandung dimensi masa lampau, yang memiliki dimensi keberlanjutan suatu perintah agama dengan masa sesudahnya.

Perintah berpuasa bagi umat Islam merupakan perintah Allah yang berkesinambungan dan berkelanjutan dari suatu umat ke umat beragama sebelumnya.

Hal ini membuktikan dan menegaskan, kehadiran ajaran Islam bagi kaum Muslimin, yang salah satu ajarannya adalah ibadah puasa, merupakan kelanjutan dan penyempurnaan bagi agama-agama Samawi sebelumnya,” ujarnya.

Terpopuler