REPUBLIKA.CO.ID,
Kandungan gula dalam kurma dapat menggantikan energi tubuh dengan cepat.
Berbukalah dengan yang manis. Begitu anjuran yang kerap didengar. Maka, setiap kali menjelang Ramadhan, para ibu biasanya merancang beragam menu takjil untuk berbuka.
Mulai dari kolak, es buah, bubur manis, dan kurma. Hal ini berkaitan dengan keyakinan memakan buah kurma saat berbuka merupakan sunah Rasulullah SAW.
Bagi orang berpuasa, mengonsumsi makanan atau minuman manis saat berbuka memang bermanfaat. Menurut ahli gizi klinik Dr dr Fiastuti Witjaksono MSc SpGK, saat berpuasa tubuh tidak mendapat asupan makanan selama 14 jam, yakni sejak selesai sahur hingga Maghrib.
Kondisi ini, ungkap Fiastuti, menyebabkan penurunan kadar gula dalam darah. Padahal, gula diperlukan sebagai sumber energi dalam tubuh.
Karena menurunnya kadar gula (glukosa) darah tersebut, kata Fiastuti, orang berpuasa lemas, bahkan pusing, pada pukul tiga atau empat sore.
''Reaksi tersebut disebabkan cadangan energi dalam tubuh yang habis,'' kata ahli gizi dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Nah, pada saat berbuka, tubuh mengganti energi yang berkurang. Di sinilah, berbuka dengan makanan atau minuman yang manis menjadi penting. Tujuannya, untuk memulihkan kadar gula darah yang menurun setelah 14 jam berpuasa.
Namun, Fiastuti mengingatkan, makanan dan minuman manis sebaiknya dikonsumsi saat berbuka, yakni mengembalikan kadar gula darah.
Sebaliknya, saat sahur, tidak dianjurkan untuk banyak mengonsumsi makanan atau minuman manis. Mengapa begitu?