REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengupayakan proses perbaikan jalan yang masih berlangsung pada Lebaran 2014 tidak menggangu arus mudik dan balik saat itu.
"Dari seluruh pekerjaan perbaikan jalan, memang ada beberapa yang selesai setelah Lebaran, namun ketika pada H-10 kami usahakan alat-alat berat sudah tidak ada yang di situ (jalan)," kata Kepala Bidang Jalan Dinas PU Bantul, Budi Sarjuno, Jumat kemarin.
Menurut dia, tahun ini instansinya akan memperbaiki sebanyak 16 ruas jalan yang tersebar di seluruh kecamatan se Bantul, sebagian proyek pekerjaan sudah dimulai sehingga kemungkinan baru dapat selesai usai Lebaran nanti.
Ia menyebutkan, 16 titik ruas jalan tersebut di antaranya ruas jalan Tembi-Sudimoro Kecamatan Sewon, ruas jalan Sudimoro hingga Pleret, ruas jalan Argosari-Sungapan Sedayu dan ruas Ganjuran (Bambanglipuro) menuju Patalan (Jetis).
"Total panjangnya ada sekitar 20 kilometer lebih, sementara proyek pekerjaan mulai 'overlay', perbaikan jalan, peningkatan, hingga pelebaran jalan dan banyak lagi pengerjaan proyek lainnya," kata Budi.
Ia mengatakan, seluruh ruas jalan itu, bukan merupakan jalur utama kendaraan arus mudik maupun balik Lebaran, karena berada merupakan penghubung kecamatan, namun tidak menutup kemungkinan dilalui kendaraan untuk menghindari kemacetan.
"Namun yang jelas jalur-jalur utama terutama menuju kawasan pantai semua siap, bahkan sejumlah ruas jalur alternatif kondisinya siap untuk dilalui kendaraan saat arus mudik dan balik Lebaran nanti," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul, Suwito mengatakan pihaknya akan menyiapkan dua jalur alternatif untuk arus mudik maupun arus balik Lebaran, yakni persimpangan Toyan Kulon Progo menuju Palbapang Bantul, serta persimpangan Sedayu ke arah Jodog, Pandak.
Menurut dia, dua jalur alternatif itu disiapkan untuk mengurai kemacetan lalu lintas kendaraan baik saat arus mudik maupun arus balik Lebaran, terutama yang datang dari arah barat yang melewati kawasan Yogyakarta.
"Misalnya fly over (jalan layang) Jombor yang belum bisa dioptimalkan, serta depan JIH (Jogja Internasional Hospital) yang akan diberlakukan satu arah, kalau tidak diantisipasi bisa macet total, jadi kendaraan dari Purworejo kami alihkan melewati Bantul," katanya.