REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Puasa Ramadhan transaksi tekstil dan produk tekstil di Pasar Klewer Solo mengalam musim puncak. Seiring terjadi peningkatan volume perdagangan, mengundang ratusan pedagang kaki lima (PKL) berdatangan ke sentra perdagangan garment terbesar di Jateng tersebut.
Untuk mengantisipasi membanjirnya PKL, Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Kota Solo sejak dini melakukan penertiban pedagang sepanjang di pinggiran trotoar Pasar Klewer. Hal itu terpaksa dilakukan lantaran pedagang dianggap mengganggu jalan.
Kepala DPP Kota Solo, Subagyo, Jum'at (27/6), menyampaikan penertiban PKL sepanjang trotoar Pasar Klewer Jalan Dr Radjiman dilakukan. Rencananya, pedagang bakal dibuatkan shelter yang bisa dibongkar pasang. ''Shelter itu nanti bisa dibongkar pasang. Jadi, kalau mau tutup bisa dibongkar. Sehingga tidak mengganggu jalan lagi,'' katanya.
DPP sudah menyiapkan anggaran untuk pembuatan shelter. ''Kami membangun seratus shelter. Adapun untuk satu shelter, kami anggarkan Rp 4 juta sampai Rp 5 juta,'' tambah Subagyo.
Pembuatan shelter sendiri, dipastikan tak akan mengganggu aktivitas pedagang. Masalahnya, teknis pengerjaan rencananya akan dilakukan malam hari. Jadi, semua bisa jalan tanpa mengangganggu aktivitas masing-masing