Pesan Jumat Terakhir Bulan Sya'ban (1)

Red: Damanhuri Zuhri

Sabtu 28 Jun 2014 04:39 WIB

Dr Muchlis Hanafi. Foto: Republika/Damanhuri Zuhri Dr Muchlis Hanafi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada yang berbeda pemandangan di Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (27/6).

Tak kurang dari 600 jamaah sudah memadati MASK menjelang salat subuh Jumat terakhir bulan Sya'ban menjelang memasuki bulan Ramadhan 1435 Hijriyah.

Setelah salat subuh berjamaah, para jamaah mendengarkan kuliah subuh yang disampaikan Dr Muchlis M Hanafi MA, dewan pakar Pusat Studi Al-Qur`an (PSQ) Jakarta.

Dalam tausiahnya, pakar tafsir dari Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir ini menjelaskan keutamaan hari Jumat sebagai sayyidul ayyâm.

Sayyidul ayyam adalah hari yang terbaik dan paling utama dalam seminggu, yang harus diisi dengan pelbagai amal ibadah, terutama bershalawat kepada Rasulullah Saw.

Di hari Jumat, kata Muchlis, terdapat saat dikabulkannya setiap doa (sa`at al-ijâabah) bila ada yang memanjatkannya. Waktunya dirahasiakan Allah SWT.

Tujuannya, agar kita selalu giat beribadah di setiap waktu dengan harapan di antara waktu-waktu tersebut ada yang mustajâb, sama dengan lailatul qadar di bulan Ramadhan yang Allah rahasikan waktunya.

''Keutamaan hari Jumat akan berlipat di bulan Ramadhan, sebab setiap amal perbuatan manusia akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Maka jangan lewatkan waktu sedikit pun, tanpa ber-taqarrub kepada Allah,'' ujarnya mengingatkan.

Menyambut Ramadhan, Muchlis mengingatkan umat Islam agar tidak lengah dalam menyambut ‘pengantin’ Ramadhan yang sesungguhnya.

''Umat jangan terbuai dengan ritual Ramadhan, baik yang wajib maupun yang Sunnah, mengejar pahala sebanyak-banyaknya, tetapi melupakan ‘pengantin’ yang sesungguhnya,'' ujarnya.

Menurut alumnus Pondok Modern Gontor, Ponorogo ini, puasa, zakat fitrah, shalat tarawih dan amalan lainnya adalah jalan untuk membersihkan hati dan mensucikan jiwa.

Terpopuler