REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK – Ramadhan kali ini benar-benar menjadi saat yang tidak terlupakan bagi pasangan penganten Arpin (45) dan Siti Aminah (40).
Mereka adalah salah satu pasangan dari 150 pasang suami-Istri lainnya yang beruntung mendapat bantuan menikah gratis pada acara nikah massal yang digelar Laznas Bank Syariah Mandiri (BSM) pada Sabtu (21/6) lalu.
Walaupun mereka telah menikah secara di bawah tangan di kampung masing-masing, namun menikah secara resmi menjadi kebanggaan yang tak terkira. Bagaimana tidak, mereka kini telah menjadi pasangan suami-istri, yang memiliki hak dan kedudukan jelas di mata hukum, sebagaimana pasangan suami istri lainnya.
Kebahagiaan tersebut terpancar dari raut wajah salah seorang peserta, Aki Suja’i (70) “Alhamdulillah bisa memperoleh buku nikah setelah 40 tahun menikah,” ungkapnya sambil tersenyum.
Acara yang diselenggarakan di aula Dodiklatpur TNI AD kabupaten Lebak, Banten ini dihadiri oleh pejabat kelurahan dan warga setempat.
Ketidakpahaman pentingnya memiliki buku nikah, menjadi pembiaran bagi kebanyakan masyarakat di Kecamatan Sajira, Lebak, Banten. Hal ini disebabkan minimnya tingkat ekonomi dan pendidikan warga. Sebagian besar hanya menjadi buruh tani dan kuli cangkul di lahan orang. Wajar saja pendidikan paling tinggi hanya lulusan sekolah dasar (SD).
Banyak manfaat yang didapat dengan memiliki buku nikah, Ayat Fatkhullah, pelaksana kegiatan menjelaskan, buku nikah digunakan sebagai syarat pembuatan kartu keluarga dan pendaftaran peserta haji serta syarat administrasi lain. “Tidak hanya itu, dengan memiliki buku nikah memudahkan pencatatan pada administrasi kelurahan,” ujarnya pada saat memberikan pengarahan kepada warga dan peserta.
Laznas BSM terus membantu dan mengupayakan masyarakat tidak mampu untuk hidup lebih baik dan sama di mata hukum. Program nikah massal adalah salah satunya. Dengan terlaksananya kegiatan ini, satu demi satu dana zakat, infak dan sedekah para muzakki/donatur tertunaikan.
Bekerja amanah, kata Fatkhullah, juga profesional dan terus berinovasi diharapkan mampu menumbuhkan kepercayaan umat Islam untuk membayar zakat melalui Laznas. “Bukan langsung kepada si miskin yang dapat berdampak pada jatuhnya harkat martabat si miskin di mata pemberi. Insya Allah, dengan zakat nasib bangsa Indonesia jadi lebih baik,” ujarnya.