REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tim Rukyatul Hilal atau tim pemantau hilal yang menandai pergantian bulan/kalender dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur gagal melihat hilal (bulan sabit) pada 12 lokasi di Jatim, Jumat petang.
"Ada 12 lokasi rukyat di Jatim, namun 10 lokasi terhalang mendung dan dua lokasi yang cerah, tapi tidak berhasil melihat hilal, karena itu kami laporkan ke PBNU untuk diteruskan ke Sidang Isbat (Kemenag)," kata Koordinator Tim Rukyatul Hilal PWNU Jatim HM Sholeh Hayat.
Wakil Ketua PWNU Jatim itu, menjelaskan dua lokasi yang cerah tapi gagal melihat hilal adalah Pantai Gebang di Bangkalan dan Pantai Ngliyep di Malang Selatan.
Sementara itu, sepuluh lokasi rukyat yang terhalang mendung adalah Nambangan, Kenjeran, Surabaya; Condro, Gresik; Tanjungkodok, Lamongan; Giliketapang, Probolinggo; Ambet Pamekasan; Kalbut, Situbondo; Srau Pacitan; Lapter Trunojoyo Sumenep; Pantai Serang, Blitar; dan Pantai Jenu, Tuban.
"Kami masih menunggu keputusan pemerintah, tapi hilal kali ini secara falaqiyah memang agak sulit dirukyat, karena ukurannya 0,2 derajat atau minus," katanya.