Bulan Suci untuk Latih Diri (2-habis)

Rep: c57/ Red: Damanhuri Zuhri

Jumat 27 Jun 2014 16:28 WIB

Menahan marah/ilustrasi Foto: wannabemagazine.com Menahan marah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,

Ibadah puasa mengajarkan keuletan kepada umat Islam.

Menurut Didin, ibadah bukan hanya dalam bentuk ritual, seperti shalat, tetapi juga hal yang terkait muamalah. Bekerja untuk keluarga, berdagang, dan menolong orang lain juga ibadah. “Sayangnya, kita sering tak memahami hal tersebut,” katanya.

Tak banyak orang melihat itu sebagai bagian dari ibadah. Akibatnya, saat bekerja dan berniaga tak menjalankannya sesuai dengan aturan Allah. Pedagang menipu pembelinya dan mereka yang berada di kantor menyalahgunakan jabatannya.

Ramadhan sebenarnya juga mengajarkan etos kerja yang baik, berupa keuletan. Jadi, mestinya saat berpuasa seorang Muslim tetap bersemangat. “Saya berharap, Ramadhan bukan sekadar rutinitas. Segera hadirkan peningkatan,” ujar Didin.

Sebaiknya, para ustaz dan dai selama Ramadhan menyebarkan kesadaran ini. Jadi, tak hanya membahas persoalan fikih. Sebaliknya, perluas pemahaman bagaimana mestinya seorang Muslim bertetangga, berkegiatan ekonomi, dan bermuamalah sesuai ajaran Islam.

Karena itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MU) Anwar Abbas meminta setiap orang bersiap diri. Apalagi, saat Ramadhan pintu ampunan terbuka sangat lebar. Ini kesempatan yang baik melatih diri menepis segala godaan dunia.

Pada akhirnya, kata Anwar, Ramadhan menuntun Muslim pada perilaku terpuji. Dengan demikian, mereka akan selalu berusaha untuk berjalan sesuai dengan kehendak Tuhannya. “Jika melakukannya, kita tak hanya baik di mata manusia, tetapi juga pencipta.”

Terpopuler