Mengetuk Pintu Surga (1)

Red: Chairul Akhmad

Jumat 27 Jun 2014 07:13 WIB

Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk sering-sering merasakan lapar dan dahaga karena dapat mengetuk pintu surga. Foto: Solangelage.bs.com Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk sering-sering merasakan lapar dan dahaga karena dapat mengetuk pintu surga.

Oleh: Rakhmad Zailani Kiki

Imam Ali bin Abi Thalib berkata, “Jarak yang terjauh antara seorang hamba dan Allah ialah ketika urusannya hanyalah perut dan seksnya saja.”

Di luar Ramadhan, sebagian umat Islam ada yang hidupnya tidak pernah merasa lapar dan dahaga. Penghasilan yang tinggi membuat mereka bisa membeli makanan dan minuman paling lezat.

Mereka juga pandai untuk menyiasati efek buruk dari makanan dan minuman yang ditelannya dengan rajin melakukan medical check-up dan mampu mengendalikan kolestrol jahat, kadar gula, dan lainnya yang dapat merusak kesehatan.

Alhasil, mereka menjadi manusia sehat yang-barangkali-nyaris tidak pernah sakit sepanjang hidupnya.

Di saat Ramadhan pun, saat perintah puasa dijalankan, mereka tidak mempunyai kendala yang berarti. Mereka menyantap makanan, minuman, suplemen, dan obat-obatan yang mampu membuat mereka tidak merasa lapar dan dahaga dari Subuh sampai kumandang azan Maghrib.

Bagi mereka, puasa hanya sekadar menggeser jam makan dan minum pada pagi dan siang hari. Karenanya, dengan mudah sebulan penuh puasa Ramadhan mereka lampaui.

Sekilas, tidak ada yang keliru. Mereka puasa, tapi tidak merasa lapar dan dahaga; tetap sehat dan kuat menjalankan puasa Ramadhan sepanjang tahun, sepanjang hayat mereka. Tidak lupa pula mereka mengerjakan semua ibadah-ibadah sunah yang dianjurkan untuk dikerjakan selama Ramadhan.

Pertanyaannya, benarkah perbuatan mereka ini? Jawabannya, belum benar! Islam, sebagaimana yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW, mengajarkan ke pada umatnya untuk sering-sering merasakan lapar dan dahaga karena dapat mengetuk pintu surga.

Suatu hari menurut Anas bin Malik, putri Rasulullah, Siti Fatimah RA, datang dengan membawa potongan roti untuk Sang Ayah. Rasul pun bertanya, “Potongan apakah ini?” Fatimah berkata, “Potongan roti. Aku merasa tidak enak kalau aku tidak membawanya untukmu.”

Rasulullah bersabda, “Ketahuilah, ini makanan pertama yang masuk ke mulut ayahmu selama tiga hari. Biasakan mengetuk pintu surga, supaya pintu itu terbuka bagimu?” Aisyah RA bertanya, “Bagaimana kami membiasakan mengetuk pintu surga?” “Dengan lapar dan dahaga,” kata Nabi.

*Koordinator Pengkajian JIC

Terpopuler