Tips Ramadhan Sehat dari Dokter: Penderita Migrain, Hipertensi, dan Ibu Hamil (5)

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: M Akbar

Kamis 26 Jun 2014 09:45 WIB

Ibu hamil Foto: Republika/Amin Madani Ibu hamil

REPUBLIKA.CO.ID, KASHMIR -- Ramadhan adalah bulan penuh berkah dalam kalender umat Muslim. Karena itu, seluruh Muslim diwajibkan berpuasa dibukan ini. Puasa tidak dimaksudkan untuk mendatangkan kesulitan bagi individu Anda.

Alquran bahkan secara khusus membebaskan sejumlah golongan untuk tidak berpuasa, misalnya orang yang sakit, musafir, orang yang mengidap gangguan mental, orang tua renta, wanita menyusui, ibu hamil, hingga wanita menstruasi.

ROLers, berikut adalah sejumlah pertanyaan yang sering diajukan tentang kesehatan puasa selama Ramadhan.

Profesor Mohammad Sultan Khuroo yang merupakan dokter ahli sekaligus mantan Konsultan dan Kepala Gastroenterology, Hepatology dan Transplantasi Hati di Rumah Sakit King Faisal Specialist & Research Centre, Riyadh, Arab Saudi mencoba memberikan sejumlah pertanyaan dan jawabannya, dilansir dari Greater Kashmir, Kamis (26/6).

T: Dokter, saya penderita migrain akut dan ketergantungan obat jika kambuh. Dapatkan saya berpuasa?

J: Migrain adalah penyakit umum terjadi pada orang dewasa dan 12 persen di antaranya menderita berbagai manifestasi klinis ketika kambuh. Puasa Ramadhan memang berpotensi menyebabkan eksaserbasi sakit kepala lebih sering, terutama karena terkait dengan dehidrasi dan kafein.

Dokter menyarankan Anda untuk terapi obat profilaksis. Orang-orang dengan migrain atau sakit kepala tidak terkontrol sebaiknya memang tidak buru-buru berpuasa sebab dikhawatirkan akan mengalami serangan akut. Namun, jika migrain ini bisa dikendalikan dengan baik dan di bawah pengawasa, maka tentu saja pasien harus tetap berpuasa.

T: Dokter, saya menderita tekanan darah tinggi. Dapatkan saya berpuasa?

J: Pasien yang menderita tekanan darah tinggi harus didorong untuk berpuasa karena dapat membantu mengontrol tekanan darah. Mereka dianjurkan menggunakan beberapa formulasi untuk melepaskan ketergantungan obat selama masa puasa.

Diuretik dapat menyebabkan dehidrasi, sehingga pasien perlu berhati-hati.

Pasien dengan penyakit jantung yang stabil, termasuk jantung iskemik bisa aman berpuasa jika dosis obatnya dijadwal ulang.

Pasien dengan hipertensi tidak terkontrol, penyakit jantung tidak stabil atau mereka yang memiliki komplikasi seperti gagal ginjal, stroke baru atau gagal jantung harus dilarang berpuasa karena pasien tersebut perlu menjalani pengobatan dan puasa bisa menghambat pemulihan penyakit mereka dan memberikan hasil negatif.

T: Dokter, apa saran Anda bagi ibu hamil yang berpuasa?

J: Ada bukti medis menunjukkan bahwa puasa pada saat hamil bergantung pada kondisi tertentu. Jika seorang wanita hamil merasa kuat dan cukup sehat untuk berpuasa, terutama diawal kehamilan, maka dia dapat melakukannya.

Jika dia tidak merasa cukup sehat untuk berpuasa, hukum Islam memberikan izin yang jelas bahwa mereka boleh tidak berpuasa dan menggantinya dilain waktu. Jika dia tidak mampu juga mengganti puasanya maka dia bisa membayar fidyah.

Terpopuler