Singapura Didik Anak Muda (2-habis)

Red: Damanhuri Zuhri

Kamis 26 Jun 2014 05:24 WIB

Muslim Singapura Foto: humasbatam.com Muslim Singapura

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ferry Kisihandi

Media sosial dimanfaatkan untuk mengajarkan tentang Islam dan Alquran.

Rencananya, panitia Ramadhan juga memperoleh bantuan dari organisasi-organisasi Islam serta anggota Private Islamic Educators Network. Organisasi tersebut membantu menyebarkan pesan soal pendidikan Islam ke anak muda.

Selain melalui dunia maya, kelas-kelas pengajaran agama juga dibuka. Pelatihan shalat dan program pemberantasan buta huruf Alquran pun tak tertinggal. Bahkan, program-program itu akan menyebar ke rumah-rumah.

Langkah lain yang ditempuh panitia, yakni penerbitan buku panduan puasa berjudul Ramadan Frequently Asked Questions. Ketua Ramadhan Youth Challenge mengungkap soal kondisi pemahaman agama pemuda Muslim Singapura.

Berdasarkan penelitian Singapore Islamic Hub, sekitar 60 persen anak-anak muda Muslim tak memperoleh pendidikan Islam secara penuh. “Kami ingin mengurangi persentase ini. Kami ingin mereka bergiat di masjid.”

Ia menuturkan, kegiatan Ramadhan tahun ini didukung Dewan Agama Islam Singapura. Kemungkinan komunitas Muslim di Singapura akan mengawali Ramadhan pada Ahad (29/6) mendatang.

Menteri Komunikasi dan Informasi Singapura Yaacob Ibrahim memuji panitia Ramadhan. Menurutnya, anak-anak muda zaman sekarang menghadapi berbagai tantangan. Dengan kondisi ini, mereka harus dirangkul.

Anak-anak muda tak boleh dibiarkan terombang-ambing sendirian. Yaacob menyatakan, jalin komunikasi dengan mereka melalui pemanfaatan media sosial. Selain itu, bisa juga jadikan mereka sebagai duta dalam berbagai kegiatan positif.

“Kita bisa menggunakan hubungan yang sesuai dengan kondisi mereka. Cara seperti ini akan membuat mereka merasa nyaman,” kata Yaacob yang juga bertugas mengelola hubungan pemerintah dengan komunitas Muslim Singapura.

Terpopuler