REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dinas Kebersihan Kota Bekasi, Jawa Barat, memprediksi akan terjadi penambahan volume sampah rumah tangga warga selama bulan Ramadhan di daerah setempat sebanyak 10 persen dibanding hari biasa.
"Kebanyakan sampah rumah tangga warga untuk keperluan buka puasa," kata Sekretaris Dinas Kebersihan Kota Bekasi Hany Siswandi di Bekasi, Selasa kemarin.
Kenaikan sampah di bulan Ramadhan itu diperkirakan mencapai 1 ton dari total 1.300 ton sampah setiap harinya.
Menurutnya, mayoritas sampah tersebut akan berasal dari produksi sampah rumah tangga. Pihaknya mengaku akan menyiagakan seluruh truk operasional sampah untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan sampah di beberapa ruas titik pembuangan yang ada di pemukiman warga.
"Kalau kemarin masih ada yang rusak, sekarang 140 truk sampah sudah siap dioperasikan semua," ujarnya.
Hany menambahkan, pembuangan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumurbatu yang berada di Kecamatan Bantargebang, diyakini tidak akan tersendat. "Sebab, pengaturan sampah di zona buang sudah berjalan efektif. Sudah tidak ada lagi penumpukan truk sampah di TPA Sumur Batu," ujarnya.
Selain tidak adanya lagi penumpukan truk di lokasi pembuangan sampah, kata Hany, pihaknya sudah memiliki bank sampah hingga 40 titik. "Terjadi penurunan sampah di lokasi bank sampah hingga 1 persen dari jumlah sampah yang diangkut," ujarnya.
Hany menambahkan, pihaknya akan menugaskan seluruh petugas kebersihan sesuai jam kerja pada hari normal.
"Selama Ramadhan nanti tidak ada pengurangan jam kerja petugas kebersihan. Semua jam tugas masih sama, yakni memakai dua shift. Ada yang masuk pagi, dan ada yang masuk sore pulang malam," katanya.