REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sejumlah pedagang busana Muslim di Kota Bekasi, Jawa Barat, mengaku mulai mengalami lonjakan pembeli menjelang Ramadhan dan Idul fitri 1435 H/2014. "Alhamdulillah pengunjungnya mulai banyak sejak sepekan lalu dan yang beli juga tambah banyak," kata Darin (44) penjual hijab dan perlengkapan shalat di Pasar Proyek, Bekasi Timur, Selasa (24/6).
Menurut dia, Pasar Proyek yang terletak di Jalan Ir H Djuanda Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur itu merupakan salah satu pusat perdagangan busana di Kota Bekasi. "Setiap tahun kalau mau bulan puasa pasti ramai. Nanti bakal tambah ramai saat mendekati Lebaran," katanya.
Menurut dia, penjualan tertinggi sepekan lalu terjadi pada akhir pekan atau tepatnya hari Sabtu (21/6). "Sudah mulai banyak pembeli jilbab, bukan cuma ibu-ibu, tapi banyak juga yang masih remaja, " ujarnya.
Dia mencatat ada peningkatan pendapatan berjualan yang ia terima setiap harinya menjelang Ramadhan. "Jika hari biasa hanya berkisar Rp3 juta per hari, kini sudah mencapai Rp10 juta per hari," katanya.
Menurut dia, salah satu produk jilbab yang laku dibeli konsumen adalah jenis syria bunga dada, syria renda, dan jilbab paris. Kondisi serupa juga dialami penjual perlengkapan ibadah toko "Kanza" di pasar yang sama. "Yang paling banyak adalah pembeli mukena yang saat ini ada peningkatan sampai 50 persen dari hari bisa," kata Ghalib (61) pedagang Toko Kanza.
Adapun mukena yang paling laris dibeli adalah jenis batik bali, print hawai, lukis pasta, pelangi, dan katun jepang.
"Harga satuannya sekitar Rp95 ribu sampai Rp100 ribu," katanya.
Salah satu konsumen Yola Damayanti (34) mengaku lebih memilih membeli perlengkapan Lebaran saat ini demi menghindari kenaikan harga menjelang hari H. "Kalau sekarang ini harga masih belum mahal walaupun masih model yang lama. Yang penting saya belinya murah," katanya.
Menurut ibu tiga anak itu, kenaikan harga menjelang Lebaran bisa dua kali lipat dari harga saat ini.