Mencegah Bau Mulut Saat Puasa

Red: Chairul Akhmad

Selasa 24 Jun 2014 14:10 WIB

Penyebab utama bau mulut ialah adanya bakteri glikoprotein saliva. Foto: Davisanddingle.com Penyebab utama bau mulut ialah adanya bakteri glikoprotein saliva.

REPUBLIKA.CO.ID, Ketika sedang menjalankan ibadah puasa, sering kali kita merasa tidak nyaman dengan kondisi gigi dan mulut.

Yang sering kita alami adalah bau mulut dan napas tidak sedap. Apalagi, ketika harus berbicara dengan seseorang. Bisa-bisa orang tersebut menghindari dan enggan berbicara dengan kita.

Ada beberapa langkah mudah yang bisa dilakukan untuk menjaga kesegaran napas dan mencegah bau mulut selama puasa.

Ketua Program Pendidikan Spesialis Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI), Drg Yulianti Kemal SpPer (K), mengatakan penyebab utama bau mulut ialah adanya bakteri glikoprotein saliva yang tumbuh pada biofilm, yaitu berbentuk lapisan yang melekat pada permukaan gigi.

“Ada beberapa cara untuk mengurangi bakteri penyebab bau mulut tersebut, salah satunya berkumur dengan obat kumur,” katanya.

Dokter yang akrab disapa Lily ini mengatakan, berkumur dengan bantuan obat kumur dapat mencegah pelekatan glikoprotein saliva yang sudah ditumbuhi bakteri. Sebaiknya menggunakan produk obat kumur yang mengandung chlorhexidine. “Ini mudah didapatkan di apotek-apotek, bisa tanya ke petugasnya.”

Dokter gigi lainnya, drg Yuniarti Syafril, mengatakan pembersihan gigi dengan benang (flossing), turut membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut selama berpuasa.

Sebab, cara ini sangat membantu untuk mengangkat sisa makanan dan plak yang berada di sela-sela gigi. “Lakukan flossing sebelum sikat gigi. Sisa-sisa makananlah yang menjadi penyebab bau mulut,” ujarnya.

Langkah yang tak kalah penting lainnya ialah pembersihan lidah. Setelah sikat gigi, sebaiknya lidah turut dibersihkan. Menyikat lidah, lanjut Yuniarti, sangat penting.

Sebab, dengan menyikat lidah, seluruh sisa apa pun yang bersembunyi pada papil-papil (tonjol) bisa terangkat. Umumnya, sisa-sisa dan bakteri mulut memang lebih banyak terdapat pada pangkal lidah.

“Karena di tonjol-tonjol itulah tempat bersembunyinya bakteri. Jadi disikat saja. Dengan demikian, tidak hanya gigi dan mulut yang bersih, tapi kesegaran napas juga baik,” terangnya.

Pembersihan lidah, menurut Yuniarti, bisa dilakukan menggunakan sikat gigi, alat pembersih lidah, atau benang pembersih.

Terpopuler