Ramadhan Damai

Rep: c64/ Red: Damanhuri Zuhri

Selasa 24 Jun 2014 14:07 WIB

Ramadhan (ilustrasi) Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang Ramadhan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar lima hari lagi Ramadhan tiba. Ada banyak harapan yang ingin dicapai. Rektor Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA (UHAMKA) Prof Dr Suyatno menyatakan, setiap Muslim mesti memaksimalkan Ramadhan dengan suasana yang damai.

Apalagi, di sela Ramadhan Indonesia menyelenggarakan pemilu presiden pada 9 Juli. Suyatno mendorong memunculkan ukhuwah dan silaturahim agar puasa kali ini berjalan dengan baik. Muhammadiyah pun diminta ikut serta mewujudkannya.

Menurut dia, Muhammadiyah merupakan salah satu ormas Islam besar. “Karena itu, warga persyarikatan mestinya mampu menciptakan bangsa yang sarat keimanan,” katanya dalam pengajian Ramadhan dan Pencerahan Bangsa, Senin (23/6).

Mantan ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amien Rais mengatakan, puasa merupakan upaya menjaga diri dari kemaksiatan, kemungkaran, dan kemusryikan. Jadi, Ramadhan mestinya disambut dengan sukacita.

Bersihkan pula diri, baik lahiriah maupun batiniah. “Terutama, terkait hawa nafsu karena itu musuh terbesar yang menghancurkan umat manusia,” katanya. Dan, puasa sarana untuk memerangi hawa nafsu itu.

Menurut Amien, dunia ini tidak lain hawa nafsu yang besar. Di dunia, ada berlimpah kesenangan yang didambakan manusia, seperti harta, wanita, harga diri, dan anak-anak. Dunia memberikan keindahan, keelokkan, dan memabukkan.

Ia meminta umat Islam mengetahui batasan dalam mencapai kesenangan dunia. Jangan sampai berlebihan yang akhirnya menghancurkan diri sendiri. “Ramadhan saat tepat memperbanyak ibadah dan kualitas kita.”

Bagi Amien, bulan puasa adalah kesempatan yang tak boleh dibuang begitu saja. Pengajian dalam menyambut Ramadhan ini berlangsung mulai pukul 09.55 WIB hingga 11.30 WIB dan dihadiri ratusan peserta.

Semula, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dijadwalkan datang, tapi berhalangan datang. Begitu pula dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.  Dalam acara ini juga diresmikan lembaga amil zakat, Lazismu.

Tak hanya itu, Rektor Uhamka Suyatno juga merilis produk wirausaha. Pengembangan wirausaha terus dilakukan untuk memperluas lapangan kerja dan kemandirian ekonomi bagi warga Muhammadiyah maupun masyarakat.