REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Bulan Suci Ramadhan tak lama lagi datang. Itu akan menjadi hari terpanjang Muslim dalam setahun. Sebab, Muslim harus berdamai dengan kehidupan beragamannya, kehidupan masyarakatnya, dan spritualitasnya.

Seiring dengan jam-jam berlalu, orang yang berpuasa sering juga melupakan aspek positif dari puasa itu dan hanya terpaku pada rasa lapar dan haus. Seni Timur kuno yang disebut mindfulness atau pemusatan pikiran atau kesadaran diri bisa didedikasikan untuk membantu kita bersyukur atas apa yang sudah kita miliki.

Penulis 'The Power of Now: A Guide to Spiritual Enlightenment,' Eckhart Tolle menekankan pentingnya hidup saat ini dan menghindari pikiran-pikiran yang terlalu terpaku masa lalu atau terlalu mengkhawatirkan masa depan.

"Jika Anda menerapkan konsep mindfulness, maka Anda akan menghormati semua kebahagiaan dan ketidakbahagiaan yang Anda jalani. Hidup Anda akan lebih mengalir dengan suka cita dan kemudahan. Anda juga akan belaku sederhana," ujar Tolle, dilansir dari Arabian Business, Selasa (24/6).

Konsep mindfulness ini sangat filosofis di Timur bahkan sudah populer di Barat. Kesabaran adalah kunci dari konsep ini dan itulah mengapa sangat cocok dipraktikkan ketika berpuasa. Sebuah laporan khusus yang diterbitkan Harvard Health Publications berjudul 'Positive Psychology: Harnessing the Power of Happiness, Personal Strength, and Mindfulness' menunjukkan bahwa konsep mindfulness akan meningkatkan kualitas pribadi Anda dan membuat sejumlah perubahan dalam hidup Anda.

Pemusatan pikiran akan menjadi elemen kunci dari kesehatan mental dan fisik, membantu orang lain untuk menerima dirina sendiri, juga perubahan menakjubkan dalam hal perilaku, kebiasaan, pikiran, dan emosi Anda. Anda juga bisa menginspirasi orang lain untuk senantias bersikap optimis, positif, percaya diri, dan sabar.