Tips Mengajari Anak Berpuasa Pertama Kali

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Muhammad Hafil

Selasa 24 Jun 2014 07:58 WIB

Melatih anak puasa/ilustrasi Foto: republika Melatih anak puasa/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski puasa diwajibkan bagi Muslim yang sudah akil baligh, namun banyak orang tua yang mendorong anaknya untuk mempraktikkan puasa pada usia yang lebih muda supaya mereka terbiasa dengan ritual tersebut. Karena mereka yang baru ini belum terbiasa dan belum disiplin, maka penting untuk mengajarkan mereka cara yang tepat untuk menjalankan puasa. Apalagi anak-anak yang aktif mengeluarkan energi dan cairan tubuh.

Orang tua harus menilai kemampuan anaknya untuk berpuasa berdasarkan tingkat kesehatan, aktivitas, toleransi terhadap rasa lapar, dan frekuensi makan mereka. Dilansir dari Gulfnews, Selasa (24/6), jika anak Anda berpuasa, biarkan mereka yang membuat keputusan untuk berpuasa. Mulailah dengan mengurangi kebiasaan makannya disiang hari dan mengurangi jumlah makanannya secara bertahap sebelum Bulan Puasa dimulai. 

Orang tua disarankan untuk memantau asupan makanan anak ketika berpuasa untuk memastikan konsumsi mereka memenuhi kalori dan cairan yang cukup. Anak-anak harus didorong untuk menghindari aktivitas fisik, seperti olah raga yang tinggi, dan minum banyak cairan ketika jam-jam tidak puasa agar tubuhnya tetap terhidrasi.

Sahur merupakan bagian penting dari puasa anak-anak Anda pertama kalinya. Mereka harus makan makanan kaya serat, seperti sereal gandum, biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran, juga sumber protein, seperti daging tanpa lemak, mentega, telur, dan produk susu. Cobalah untuk menjauhi mereka dari makanan tinggi gula, sebab itu akan meningkatkan keinginan mereka akan nutrisi dan kalori. Makanan asin juga harus dibatasi untuk menghindari rasa haus.

Satu kesalahan yang sering dilakukan orang tua saat melatih anaknya berpuasa pertama kali adalah memaksa mereka untuk makan berlebih pada waktu sahur dan berbuka. Terlalu banyak makan juga menyebabkan gangguan pencernaan, kembung, dan perut yang tidak nyaman. Dalam beberapa kasus, minuman bekarbonasi, makanan pedas, dan gorengan juga perlu dihindari.

Hal terpenting adalah anak Anda makan berbagai makanan, seperti biji-bijian (sereal gandum, coklat pasta, roti gandum, dan quinoa), buah-buahan, sayur, susu, dan produk susu (yoghurt dan keju), daging dan daging alternatif (sapi, ayam, kalkun, dan telur), lemak sehat (minyak zaitun, alpukat, lemak ikan, dan gandum).

Terpopuler