Nikmati Umrah Ramadhan (2-habis)

Rep: c57/c78/ Red: Damanhuri Zuhri

Senin 23 Jun 2014 23:36 WIB

Umrah (ilustrasi) Foto: Antara Umrah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,

Pembatasan kuota menurunkan jumlah jamaah umrah tahun ini.

Selama bulan Ramadhan, ujar Tauhid, terdapat beberapa paket layanan yang ditawarkan kepada calon jamaah umrah. Yakni, paket Lailatul Qadar, paket Lebaran di Makkah, paket Nuzulul Quran dan iktikaf.

Biasanya, jamaah paling banyak saat awal dan akhir Ramadhan. “Motivasi berumrah Ramadhan beragam, ada yang berharap ridha Allah dan merasakan suasana di Makkah,” kata Tauhid.

Sebagian jamaah ingin pula merasakan kekhusyukan shalat Tarawih dan iktikaf di Makkah dan Madinah. Menurut Tauhid, pengajuan visa ke Kedubes Arab Saudi di Jakarta berakhir lima hari sebelum Ramadhan.

Sekjen Kesatuan Tour Travel Haji Umrah Republik Indonesia (Kesthuri) Abdul Aziz Zaenudin mengatakan, sebenarnya peminat umrah besar, tapi terkendala kuota. Pemerintah menetapkan pembatasan terhadap calon jamaah umrah.

“Tidak sedikit dari calon jamaah umrah yang kemudian tertunda keberangkatannya karena tidak kebagian kuota,” ujar Zaenudin. Biro penyelenggara haji dan umrah juga menghadapi kesulitan tersendiri.

Misalnya, dalam pengurusan visa umrah Ramadhan. Saat ini, harganya sudah tergolong mahal. Biasanya pengurusan visa 60 dolar AS sekarang mencapi 200 dolar AS.

Zaenudin mengatakan, biro penyelenggara haji dan umrah yang tergabung dalam Kesthuri, mematok harga 2.500 dolar AS untuk umrah awal dan pertengahan Ramadhan. Dengan harga sebesar itu calon jamaah umrah menempati hotel bintang lima.

Segmen lainnya berharga 2.000 dolar AS. Mereka yang memilih layanan jenis ini akan menikmati hotel bintang tiga. Kalau berangkat umrah di sepuluh hari terakhir Ramadhan, harganya lebih dari 2.500 dolar AS.

Ia berharap Pemerintah Arab Saudi memberikan kemudahan dalam pengurusan visa agar calon jamaah umrah bisa berangkat ke Tanah Suci selama Ramadhan. Kemenag diharap mengomunikasikan hal ini ke Pemerintah Arab Saudi.

Terpopuler