REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Guru Besar bidang gizi dan keamanan pangan Institut Pertanian Bogor Prof Ahmad Sulaeman memberikan tips agar tubuh tetap bugar selama menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan salah satunya dengan menghindari tidur setelah sahur.
"Jangan biasakan tidur setelah sahur ini akan membuat perut cepat kosong, sehingga siang harinya tubuh akan mudah terasa lemas," kata Prof Ahmad, kepada wartawan di Bogor, Senin (23/6).
Prof Ahmad menjelaskan, sebaiknya tidur setelah sahur dilakukan dua jam setelah menyantap makanan sahur.
Hal ini untuk menghindari kekosongan lambung yang terjadi selama tidur setelah sahur. Selain memperhatikan pola tidur untuk menjaga tubuh tetap bugar selama menjalani ibadah puasa, pola makan dan pola aktivitas juga perlu diperhatikan.
"Tidak hanya dari makanan atau kegiatan fisik. Saat puasa kita harus menjaga kebugaran tumbuh dan juga kebugaran jiwa," katanya.
Prof Ahmad menjeaskan, meski seseorang kurang bernafsu untuk makan karena mengantuk, sebaiknya jangan melewatkan makan sahur. Makan sahur mendapat dua manfaat yaitu pahala karena merupakan sunnah nabi dan mendapat cadangan energi untuk beraktivitas sepanjang hari.
Lebih lanjut Prof Ahmad mengatakan, makan sahur akan memperkuat badan kita saat beraktivitas di siang hari. Tidak sahur akan meningkatkan resiko terjadinya penurunan gula darah yang menyebabkan tubuh cepat lemas. "Dianjurkan makan sahur diakhir menjelang imsyak, jangan makan diawal waktu atau terlalu malam," kata Prof Ahmad menjelaskan.
Untuk pola makan agar tetap bugar saat berpuasa sebaiknya saat makan sahur, hindari makanan dan minuman terlalu banyak gula. Makanan yang terlalu banyak gula akan memicu tubuh memproduksi insulin sehingga cepat menimbulkan rasa lapar, lemas dan lesu.
"Perbanyak makanan yang mengandung protein, vitamin (A,B,C) dan serat yang bertahan lebih lama dibanding jenis makanan lainnya," ujarnya. Sertakan pula karbohidrat komplek dalam menu sahur, seperti nasi merah, oatmail, roti gandum, ubi, jagung atau singkong.