Tradisi Memberi Apem Warga Surabaya

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Agung Sasongko

Senin 23 Jun 2014 23:15 WIB

Apem Foto: Antara Apem

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kota Surabaya, Jawa Timur, punya tradisi untuk menyambut bulan suci Ramadhan yaitu megengan. Megengan yaitu makan apem, semacam serabi tebal berbentuk bundar dengan diameter sekitar 5-10 sentimeter.

Konon, tradisi ini dimulai dari kawasan Ampel yaitu di sekitar Masjid Ampel, Surabaya. Koordinator Keamanan Masjid Ampel, Thoyyib (48 tahun) meluruskan, sebenarnya megengan merupakan kebiasaan yang dilakukan masyarakat di Jawa Timur dan Pulau Madura. Tradisi ini diakuinya sudah dilakukan sejak ratusan tahun lalu. Hanya saja, dia mengakui selama sembilan tahun ini mengakui bahwa Masjid Ampel melakukan ritual tahunan tersebut.

“Sehari sebelum hari pertama puasa Ramadhan, orang-orang maupun jamaah bersama-sama memberikan apem untuk Masjid Ampel sebagai bentuk tasyakuran atas datangnya Ramadhan,” katanya saat ditemui Republika di Masjid Ampel, Senin (23/6).

Makanan itu termasuk kurma hingga tumpeng nasi kuning ini biasanya diberikan setelah shalat maghrib. Para warga memberikan apem ke juru kunci yang sudah siaga di pos kedatangan Masjid Ampel. Juru kunci itu kemudian mendoakan dan mengumpulkan setiap apem yang datang. Thoyyib mengaku, tidak kurang sekitar 100 apem selalu terkumpul di Masjid Ampel setiap tahun.

Makanan berwarna putih coklat itu kemudian diberikan untuk jamaah, petugas, dan warga. Mereka tinggal mengambil apem di salah sudut Masjid Ampel.  Sementara itu, warga asli Surabaya, Wisonowati (49) mengatakan, megengan merupakan tradisi Pulau Jawa. “Biasanya megengan dilakukan para warga terutama yang memiliki anak atau anggota keluarga kandung yang meninggal dunia,” katanya.

Bahan-bahan pembuatan apem, kata dia, terdiri dari tape singkong, gula pasir, santan, dan tentunya tepung beras. Bahan-bahan itu dicampur dan adonannya dituangkan dalam cetakan berbentuk bundar. Dia menjelaskan, apem yang telah matang kemudian sebagian untuk dimakan maupun diberikan ke tetangga. Kemudian beberapa buah apem ditempatkan dalam piring khusus dan ditujukan untuk anggota keluarganya yang meninggal dunia.

“Biasanya megengan dilakukan paling cepat sepekan sebelum puasa. Tetapi sehari sebelum bulan Ramadhan juga tidak apa-apa,” ujarnya.

Terpopuler