REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH – Untuk menghindari krisis kekurangan air di Jeddah, ekspatrat Saudi menambah tangki-tangki air agar memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadhan. Ini dikarenakan konsumsi air meningkat secara drastis dibanding bulan-bulan lain.
Tahun lalu, beberapa wilayah di Jeddah mengalami kekurangan pasokan air selama masa awal puasa. Bahkan, di Selatan Jeddah, penduduk terpaksa mengalami kekurangan air permanen saat musim panas. Permasalahannya, kebanyakan masyarakat tidak mampu membeli tangki air setiap pekan.
"Keluarga saya belum menerima air selama satu pekan. Saya miskin dan tidak mampu membeli tangki air sebesar SR100 dari perusahaan air, sedangkan mengantri panjang akan memakan waktu yang sangat lama." kata Hani Al-Maimon, warga kilometer 3 wilayah Mekkah seperti dilansir dalam Arab News, Senin (23/6).
Hassan Al-Haj, warga distrik Al-Nuzlah, menyatakan ini kedua kalinya masalah kekurangan air terjadi di bulan ini. Sebelum bulan Ramadhan, ia akan segera mempersiapkan antisipasi masalah ini.
Tangki air yang umumnya sampai dalam satu jam, harus tertunda selama 24 jam untuk sampai ke penduduk. Di Jeddah sendiri, kapasitas untuk tangki air adalah 19 ton, dan pemerintah mengambil air dari pusat distribusi yang justru akan menambah pengeluaran penduduk.
Pada 2013, warga Jeddah berbondong-bondong mengantri ke pusat distribusi air. Permintaan air semakin meningkat seiring dengan rusaknya salah satu pabrik pengolahan air di kawasan industri.