REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Warga Kota Cirebon, Jawa Barat, minta "Salon Plus" tutup selama bulan Ramadhan karena dinilai mereka menjadi tempat prostitusi sehingga menggangu kegiatan umat muslim beribadah.
Salah seorang warga Cirebon, Abdurahman, mengatakan, keberadaan sejumlah "Salon Plus" sangat menggangu umat muslim di Cirebon, mereka meminta selama bulan Ramadhan ditutup. Keberadaan "Salon Plus" tersebut, kata dia, meresahkan masyarakat Cirebon, selain dijadikan tempat prostitusi liar, sering digunakan untuk pesta minuman keras, sehingga mengganggu.
Sementara itu Fatah warga Cirebon lain, sejumlah "Salon Plus" meresahkan masyarakat Kota Cirebon, sudah saatnya ditutup karena kegiatan mereka mengganggu dan menjadi tempat keributan akibat pesta minuman keras. Kota Cirebon merupakan tempat tujuan wisata religius, kata dia, sepantasnya bebas dari "Salon Plus" juga minuman keras karena sudah ada Peraturan Daerah, tapi jelang bulan Ramadhan masih tetap buka.
Sementara itu Satuan Polisi Pamong Praja Kota Cirebon, Jawa Barat, terus menggelar razia penyakit masyarakat "Pekat" menjelang bulan Ramadan.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Cirebon, Andi Armawan, kepada wartawan di Cirebon, mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan razia tempat hiburan malam dan sejumlah hotel untuk menekan penyakit masyarakat, menjelang bulan Ramadan.
Dikatakannya, Kota Cirebon, Jawa Barat, merupakan tempat tujuan wisata religius, sehingga pihaknya berjanji akan memberantas penyakit masyarakat, selain itu sejumlah "Salon Plus" yang meresahkan warga akan ditertibkan.