TPID Sumut Gelar Operasi Pasar Murah Sambut Ramadhan

Red: Julkifli Marbun

Sabtu 21 Jun 2014 17:45 WIB

Kebutuhan pokok (ilustrasi) Foto: Republika/Adhi Wicaksono Kebutuhan pokok (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumatera Utara menyiapkan untuk menggelar operasi pasar dan pasar murah menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1435 Hijriah guna menekan gejolak harga berbagai kebutuhan pokok.

"Bulog melakukan OP (operasi pasar). Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) provinsi, kabupaten dan kota serta Bulog juga akan menggelar pasar murah. Kedua langkah itu diharapkan bisa menekan lonjakan harga yang bisa merugikan masyarakat dan meningkatkan inflasi," kata Ketua Tim Kerja TPID Sumut, Mikael Budisatrio di Medan, Sabtu.

Bulog akan melakukan OP kalau terjadi lonjakan harga hingga melebihi batas kewajaran.

Sementara pasar murah digelar Disperindag dan Bulog secara langsung guna menekan kenaikan harga berbagai kebutuhan sebagai dampak psikologis lonjakan permintaan pada saat puasa Ramadhan.

Bulog, kata Mikael, berencana mengadakan pasar murah di sembilan gerai BulogMart, sedangkan Disperindag menggelar pasar murah di lima kabupaten/kota, meliputi Medan, Binjai, Langkat, Deliserdang dan Tebing Tinggi.

"Pemkot Medan yang paling banyak menggelar pasar murah atau ada 151 titik dan itu dilakukan rutin setiap tahun," katanya.

Kepala Dinas Perindag Sumut, H Bidar Alamsyah menyebutkan, berdasarkan ketentuan Kementerian Perdagangan, batas kenaikan harga yang ditoleransi Pemerintah adalah hingga lima persen atau 0-10 persen.

"Adapun toleransi kenaikan harga di Bulog, BUMN itu punya hitungan sendiri. Bulog akan melakukan OP beras dan gula kalau harga kedua komoditas itu dinilai naik tidak wajar," katanya.

Bidar menegaskan, hingga akhir pekan ini, stok sembilan bahan pokok atau sembako di Sumut aman untuk dua hingga enam bulan ke depan sehingga seharusnya tidak terjadi lonjakan harga tinggi.

Dia mengakui, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, setiap Ramadhan dan Idul Fitri termasuk Natal serta tahun baru tetap terjadi lonjakan harga jual sebagai dampak psikologis naiknya permintaan.

"Tetapi dengan langkah TIPD Sumut yang sejak awal melakukan antisipasi, diharapkan tahun-tahun terakhir ini kenaikan harga tidak terlalu besar. Bahkan inflasi bisa ditekan dibandingkan bulan sebelumnya," katanya.

Terpopuler