REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Stok daging ayam di Sumatera Utara (Sumut) mencapai 18.381 ton sehingga cukup dan aman untuk memenuhi kebutuhan selama tiga bulan ke depan termasuk menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1435 Hijriah.
"Stok ada 18.381 ton dari kebutuhan sebanyak 5.350 ton per bulan sehingga ada alokasi untuk tiga bulan ke depan. Karena stok cukup maka diharapkan tidak ada lonjakan harga," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Sumut, Setyo Purwadi di Medan, Sabtu.
Dia menyebutkan untuk menjaga pasokan tetap aman maka pengiriman pasokan daging ayam dari luar Sumut masih terus dilakukan.
Dengan semakin banyak pasokan di pasar maka diharapkan pedagang tidak melakukan spekulasi harga sehingga akhirnya lonjakan harga jual bisa ditekan.
Setyo Purwadi mengaku harga daging ayam ras pekan ini sudah tampak bergerak naik menjadi sekitar Rp26.000 per kg dari sebelumnya Rp24.250 per kg.
Hanya ayam bukan ras (kampung) yang masih stabil di kisaran Rp54.000 per kg.
"Ada dugaan harga ayam ras bisa naik lagi dan diikuti ayam kampung khususnya satu hingga tiga hari menjelang Ramadhan sebagai dampak psikologis bulan suci yang membuat permintaan melonjak. Tetapi Pemprov Sumut berupaya melakukan berbagai upaya agar lonjakan harga tidak signifikan," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut, H Bidar Alamsyah menyebutkan selain melakukan penambahan pasokan, untuk menekan lonjakan harga, tim terkait terus melakukan pengawasan ketat di pasar dan mengingatkan pedagang untuk tidak memnafaatkan situasi meningkatnya permintaan.
"Pemprov Sumut berharap masyarakat bisa menahan diri tidak melakukan aksi borong yang bisa memicu kenaikan harga," katanya.
Bidar menegaskan stok cukup aman sehingga tidak perlu khawatir tidak mendapatkan barang yang dibutuhkan di pasar.