REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Sumatera Barat (Sumbar) mendukung pelaksanaan kegiatan Pesantren Ramadhan yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Padang selama dua pekan di bulan Ramadhan.
Ketua PGI Sumbar, Pendeta S. Simanulang di Padang, Sabtu mengatakan kegiatan pesantren Ramadhan merupakan kegiatan yang sangat baik dalam membentuk karakter siswa baik muslim maupun non muslim.
"Kami sangat mendukung kegiatan ini, karena sesuai dengan semangatnya, pesantren Ramadhan merupakan kegiatan pembentukan karakter kerohanian siswa," katanya.
Ia mengatakan kegiatan yang juga diwajibkan kepada siswa non Muslim, perupakan langkah positif, dimana siswa akan mendapat porsi lebih banyak untuk pendidikan keagamaan di rumah ibadah.
Ia mengatakan materi yang akan diajarkan kepada siswa non Muslim, khususnya siswa beragama Kristen akan dititikberatkan pada pendidikan kerohanian, etika dan moral.
Teknis pelaksanaan, katanya, dilakukan di beberapa gereja seperti gereja AKBP, GPIB, BNKP dan Kalam Kudus, yang termasuk dalam dalam naungan panitia yang di SK-kan oleh PGI Sumbar.
Ia mengharapkan, melalui kegiatan tersebut dapat menciptakan generasi muda Kota Padang yang lebih baik, khususnya dalam berperilaku dan menjaga kerukunan antar umat beragama.
"Harapan besar kami adalah terciptanya suasana damai antara pemeluk agama di Kota Padang dan menciptakan toleransi sehingga selalu rukun dan berdampingan," katanya.
Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah mengatakan baik siswa Muslim maupun Non Muslim memiliki kewajiban yang sama untuk menperdalam ilmu dan pengetahuan khususnya dalam bidang keagamaan.
"Hal tersebut kami butuhkan agar generasi kami lebih terbentuk perilaku dan moralnya dalam keseharian," katanya.
Kegiatan pesantren Ramadhan melibatkan 24 ribu siswa dari tingkat empat sekolah dasar hingga kelas 12 menengah atas. Kegiatan dimulai pada 4 hingga 19 Juli 2014 di lebih dari seribu masjid dan mushalla serta rumah ibadah lainnya, yang ditunjang dengan dana APBD Kota Padang sebesar Rp2,5 miliar.