Latih Diri Jelang Ramadhan

Rep: edy setiyoko/ Red: Damanhuri Zuhri

Jumat 20 Jun 2014 05:57 WIB

Seorang Muslim tengah membaca Alquran. Foto: Republika/Musiron Seorang Muslim tengah membaca Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU – Umat Islam diminta untuk mulai melatih diri meningkatkan amal ibadah sebelum Ramadhan. Sebab, bulan suci ini mestinya diisi dengan beragam ibadah dan kebaikan yang intesitasnya lebih tinggi.

Sekjen Al-Khairaat Lukman S Thaher mengimbau umat Islam banyak berzikir atau mendalami Alquran. ‘’Ramadhan adalah tamu istimewa yang membawa rahmat dan berkah kepada manusia,’’ katanya, Kamis (19/6).

Mantan Rektor Universitas Islam Alkhairaat (Unisa) Palu ini juga meminta warga tidak mudah terpancing isu provokatif sehingga terlibat pertikaian. Belakangan ini terjadi tawuran antarwarga di sejumlah daerah di Sulawesi Tengah.

Kejadian itu dipicu sekelompok anak muda yang kemudian menyulut tawuran massal. Sebelumnya Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Ari Dono Sukmanto mengingatkan agar warga tak membunyikan petasan selama Ramadhan.

Ia khawatir petasan akan mengganggu ibadah umat Islam. Polisi melarang penjualan petasan yang suaranya menggelegar.

Secara terpisah, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Sukoharjo mengirimkan surat edaran bupati ke pengusaha tempat hiburan dan restoran. Pemkab memberlakukan jam buka malam hari.

Kepala Satpol PP Pemkab Sukoharjo Sutarmo mengatakan diskotek dan kafe boleh buka pukul 20.30 WIB hingga 24.00 WIB. Sedang untuk restoran boleh buka dengan syarat tidak terlalu terlihat vulgar. Ini untuk menghormati Ramadhan.

Imbauan berlaku mulai sepekan awal Ramadhan dan sepekan akhir Ramadhan. Untuk tempat hiburan hanya boleh buka jam malam. ‘’Tapi, kalau restoran boleh buka. Asalkan, sedikit tertutup,’’ katanya.

Nanti, Satpol PP menerjunkan petugas untuk melakukan pengawasan terhadap mereka. Jika ada yang melanggar maka diberi peringatan.