Alkhairaat: Perbedaan Awal Ramadhan Disikapi Kebesaran Jiwa

Red: Chairul Akhmad

Jumat 20 Jun 2014 00:14 WIB

Umat Islam diimbau memperbanyak zikir dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Foto: Republika/Raisan Al Farisi Umat Islam diimbau memperbanyak zikir dalam menyambut bulan suci Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU – Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Alkhairaat Lukman Thaher mengemukakan, perbedaan penentuan awal Ramadhan 1345 Hijriah yang kemungkinan bisa terjadi harus disikapi dengan kebesaran jiwa.

"Yang penting kerukunan umat Islam tetap terjaga," kata Lukman, Kamis (19/6). “Sebenarnya, perbedaan penentuan hari pertama bulan Ramadhan atau perayaan Idul Fitri kerap terjadi namun hal itu disikapi umat Islam secara wajar.”

Menurutnya, keragaman dalam beribadah tersebut adalah wajar namun hendaknya tidak menghilangkan esensi ibadah tersebut.

Dia mengatakan, perbedaan juga telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW, dan hal itu bisa diselesaikan dengan baik.

"Jadi, masyarakat harus mempersiapkan diri. Jangan terjebak dengan perbedaan itu," kata mantan Rektor Universitas Islam Alkhairaat (Unisa) Palu ini.

Lebih lanjut, Lukman Thaher juga meminta masyarakat khususnya di Provinsi Sulawesi Tengah untuk menyiapkan diri dan mental untuk menyambut bulan suci Ramadhan yang segera tiba.

Alkhairaat adalah organisasi keagamaan terbesar di wilayah timur Indonesia yang berpusat di Kota Palu. Alkhairaat kini telah berada di 13 provinsi dan memiliki simpatisan sekitar sembilan juta orang.

Lukman mengatakan, Ramadhan adalah tamu istimewa yang datang membawa rahmat dan berkah kepada manusia sehingga harus disambut dengan suka cita. Persiapan diri yang dilakukan itu antara lain mersepons kedatangan Ramadhan dengan positif karena bulan tersebut sangat istimewa.

Dia mengimbau masyarakat yang beragama Islam untuk mulai banyak mengingat (zikir) Allah SWT atau mendalami kajian isi Alquran untuk menyambut dan mengisi bulan Ramadhan 1435 Hijriah. "Inilah kegiatan yang dikehendaki 'tamu' spesial itu," kata Lukman.

Terpopuler