Foto: Republika/Wihdan
Puasa bukan berarti menurunkan aktivitas/kerja.
Oleh: Indah Wulandari
Selain selektif memilih nutrisi, gaya hidup di kala Ramadhan pun perlu diatur dengan baik.
Dalam menjalankan ibadah puasa, kemampuan kondisi tubuh mengalami perubahan. Namun, di sisi lain tuntutan pekerjaan mengharuskan kita untuk selalu menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Untuk itu, dibutuhkan kemampuan kondisi fisik yang prima agar pekerjaan tuntas tanpa mengganggu ibadah puasa.
Gaya hidup di kala Ramadhan pun perlu diatur dengan baik. Dokter spesialis gizi klinis dari Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya Nanny Djaja menyarankan agar jangan langsung tidur setelah sahur. Jika ini dilanggar, proses metabolisme tubuh otomatis bakal terganggu. “Satu lagi, justru jangan meninggalkan olahraga,” katanya berpesan.
Menjalankan puasa bukan berarti berhenti total berolahraga. Justru, aktivitas fisik tetap dibutuhkan untuk menjaga kelancaran peredaran darah agar kita tidak mudah loyo.
Pilih olahraga ringan yang tak membutuhkan energi berlebih, seperti lari-lari kecil atau jalan kaki. “Sebaiknya, lakukan olahraga menjelang waktu berbuka. Tarawih juga merupakan aktivitas yang dapat menjaga kebugaran,” ujar dr Nanny.
Tidur dan berolahraga yang cukup juga akan membuat badan selalu fit saat melaksanakan puasa esok hari. Plus kurangi merokok atau berhenti sama sekali selama bulan Ramadhan bagi yang perokok agar kondisi stamina tubuh tetap terjaga.
Menurut dr Yusharmen D, Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular dari Kementerian Kesehatan, untuk menjaga agar kondisi tubuh tetap bugar, lakukanlah olahraga minimal 30 menit setiap hari atau paling kurang tiga hingga empat hari dalam seminggu.
Olahraganya tidak perlu yang terlalu berat, cukup olahraga ringan, seperti jalan kaki, jalan cepat, lari-lari kecil, senam, atau bersepeda, saat menjelang waktu berbuka puasa atau setelah shalat Subuh.
#1
#2
#3
#4
#5
