Marhaban Ya Ramadhan (2-habis) Oleh: Dudung Abdul Rohman

Red: Chairul Akhmad

Kamis 19 Jun 2014 07:09 WIB

Bulan Ramadhan menjanjikan sejuta pahala dan pengampunan dosa. Foto: Antara/Widodo S Jusuf Bulan Ramadhan menjanjikan sejuta pahala dan pengampunan dosa.

REPUBLIKA.CO.ID, Berpenampilan baik pada suasana lebaran memang dianjurkan. Namun, tidak boleh memaksakan sehingga mengganggu kekhusukan dan kekhidmatan ibadah shaum.

Karena itu, ibadah shaum dan amaliyah sunah sebagai kegiatan utama pada bulan Ramadhan, jangan sampai diabaikan dan dikalah kan oleh syahwat (keinginan) keduniaan.

Oleh karena itu, tujuan utama ibadah shaum adalah membentuk orang-orang yang bertakwa. Takwa secara sederhana dapat diartikan sebagai ‘Menghindar dari adzab (siksa) Allah dengan jalan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya’. Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam ayat berikut: Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu shaum sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu menjadi orang-orang yang bertakwa”. (QS al-Baqarah [2]:183).

Untuk mencapai derajat takwa ini, tentunya perlu pengendalian diri. Salah satunya dengan shaum. Dengan demikian, esensi shaum bukan sekadar menahan diri dari makan, minum, dan bersetubuh dari mulai terbitnya fajar hingga terbenam matahari. Melainkan, sampai sejauh mana kita dapat mengendalikan hawa nafsu sehingga terhindar dari siksa dan murka Allah SWT.

Sekadar menahan makan dan minum, anak kecil juga mampu. Namun, menahan diri dari perbuatan jelek itu yang sangat sulit. Rasulullah SAW bersabda: “Banyak sekali orang yang melaksanakan shaum, tetapi dari shaumnya itu tidak memperoleh pahala kecuali haus dan dahaganya saja” (HR. Bukhari).

Dalam riwayat lain diungkapkan: “Barangsiapa yang tidak dapat meninggalkan ucapan dan per buatan dusta (waktu shaum), maka Allah tidak mem butuhkan lapar dan dahaganya” (HR. Bukhari).

Jadi hakikat shaum itu adalah “Al-imsaku ‘anil-ha wa maa daamaatil-hayat”, yakni mengendalikan hawa nafsu sepanjang hayat dikandung badan (hidup). Dengan demikian, pembinaan mental dan spiritual selama bulan Rama dhan harus membekas dan mengejawantah di luar Ramadhan.

Sehingga, tujuan utama dari ibadah shaum, yakni untuk membentuk jiwa-jiwa yang betakwa, benar-benar dapat terwujud dalam kehidupan nyata sepanjang masa.

Selamat menunaikan ibadah shaum. Semoga dapat mengantarkan kepada jiwa-jiwa yang bertakwa terhadap Allah SWT. Amin. Wallahu a’lam bish shawwab.

Terpopuler