Sambut Ramadhan, Pedagang Makanan Kecil Lembur

Rep: Nur Aini/ Red: Agung Sasongko

Rabu 18 Jun 2014 20:39 WIB

Makanan kecil Foto: Antara Makanan kecil

REPUBLIKA.CO.ID,  SLEMAN -- Pedagang makanan kecil atau snack di Kabupaten Sleman mulai bersiap menyambut bulan Ramadhan untuk menghadapi lonjakan pesanan. Selama Ramadhan hingga menjelang Idul Fitri, pesanan makanan kecil diprediksi melonjak hingga 100 persen dari hari biasa.

Pengusaha Emping Melinjo, Maryono (57 tahun) mengaku peningkatan pesanan mulai terjadi menjelang Ramadhan. Dengan peningkatan pesanan tersebut, dia mengaku harus menambah jam kerja. "Kami terkendala jumlah tenaga kerja sehingga harus menambah jam kerja untuk melayani pesanan," ujar pengusaha yang tinggal di Dusun Ngaglik, Margoagung, Seyegan tersebut, Rabu (18/6).

Jika hari biasa, Maryono bisa memenuhi pesanan 5 kilogram emping. Namun, saat Ramadhan, pesanan emping mentah bisa meningkat dua kali lipat. Tingginya pesanan tersebut masih ditambah dengan warga yang ingin dibuatkan emping dengan membawa melinjo sendiri.

Permintaan yang tinggi bahkan membuat pengusaha Wingko di Dusun Ngentak, Margoluwih, Amat Ambat (44 tahun). "Kenaikan permintaan wingko terutama pada liburan dan jelang Lebaran," ujarnya. Untuk menghadapi lonjakan permintaan tersebut, Amat mengaku mempersiapkan bahan baku dan tenaga kerja.

Jumlah tenaga kerja diakui Amat tidak akan ditambah dari tujuh orang. Namun, jam kerja tenaga kerja akan ditambah. "Kalau hari biasa hanya membuat 3.000 biji, tapi kalau Ramadhan bisa 6.000 biji sehari dengan menambah jam kerja," ungkapnya.

Pesanan makanan kecil tersebut diakui Amat juga datang dari luar kota. Meski tidak menitipkan hasil produksinya ke toko oleh-oleh, Amat mengaku sudah kewalahan memenuhi permintaan pelanggan. "Pedagang datang sendiri ke sini, tanpa harus mengirim, kalau Ramadhan permintaaan sudah tinggi," ungkapnya.

Peningkatan pesanan juga dialami pengusaha keripik tempe di Dusun Gerjen, Margomulyo, Seyegan, Sulikhah (38 tahun). Pesanan menjelang hingga pada saat Ramadhan bisa mencapai 100 kilogram. Padahal, pada hari biasa pesanan keripik hanya 40 kilogram.

Kenaikan pesanan tersebut membuat harga keripik tempe juga ikut melonjak. "Kenaikan harga bisa mencapai 20-30 persen saat Ramadhan," ujar Sulikhah. Kenaikan harga keripik juga mengikuti harga bahan baku yang meroket pada saat Ramadhan.

Harga bahan baku yang naik diakui Sulikhah membuat keuntungan tidak signifikan meskipun permintaan melonjak. Pada saat Ramadhan, harga tepung tapioka bisa melonjak dari Rp145 ribu per 25 kilogram menjadi 165 ribu.

Terpopuler