MUI Imbau Capres tak Politisasi Ramadhan

Red: Damanhuri Zuhri

Rabu 18 Jun 2014 19:36 WIB

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Foto: Republika/Yogi Ardhi Majelis Ulama Indonesia (MUI)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) maupun tim suksesnya tidak memolitisasi Ramadhan 1435 Hijriyah dengan segala bentuk kampanye untuk kepentingan mereka.

"Kebetulan, Ramadhan ini bersamaan dengan momentum kampanye dan pemilihan presiden. Untuk menjaga kenyamanan beribadah, jangan mencampuradukkan dengan kepentingan tertentu," ujar Wakil Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan di Jakarta, Senin (16/6).

MUI tidak melarang tim sukses, calon presiden maupun calon wakil presiden beribadah bersama masyarakat, seperti shalat berjamaah, menggelar makan sahur, buka puasa bersama, dan lainnya.

Hanya saja, pihaknya berharap, tidak ada kampanye yang dilakukan di dalam tempat ibadah dengan berbagai cara, apalagi menjelek-jelekkan pasangan lain.

"Ramadhan itu dirindukan dan memiliki keistimewaan membentuk fisik serta mental positif. Kampanye dan pilpres yang bersamaan dengan bulan puasa diharapkan mampu dijadikan momentum strategis memilih pemimpin bangsa," tuturnya.

Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Marsudi Syuhud berharap kepada penceramah di masjid agar tidak memberikan materi yang mengesankan kampanye terhadap salah satu pasangan calon presiden.

"Ibadah Jumat, Tarawih, maupun lainnya, khatib jangan sampai mengarahkan jamaah memilih calon tertentu. Ingat, jamaah belum tentu sama pilihannya," ucapnya ketika ditemui di kantor PBNU, Jakarta.

Hal senada disampaikan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr Yunahar Ilyas, ketika ditemui di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta.

Menurut ketua bidang tarjih, tajdid, dan pemikiran Islam tersebut, Ramadhan hendaknya dijadikan umat Islam mencari ridha Allah SWT dengan menggelar kegiatan yang bertujuan beribadah, sehingga tercipta suasana kondusif.

"Momentum Ramadhan yang bersamaan dengan kampanye dan pilpres diharapkan mampu menghasilkan yang terbaik. Jangan buat kegiatan yang mengganggu ketenteraman dengan hal-hal yang tidak disukai Allah SWT," ujarnya.

Terpopuler