Selama Ramadhan Konsumsi Listrik Naik

Rep: c72/ Red: Agung Sasongko

Rabu 18 Jun 2014 16:15 WIB

listrik Foto: Republika/Adhi Wicaksono listrik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang bulan suci Ramadhan konsumsi listrik di area Jawa dan Bali mencapai rekor tertingginya. Seperti yang tertulis dalam website resmi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada bulan Juni 2014 beban puncak listrik mencapai 23.420 Megawatt (MW).

"Rekor beban puncak cenderung meningkat sejak Mei 2014, peningkatan terus terjadi pada April dan mencapai puncaknya pada bulan Juni ini," ucap Senior Manajer Komunikasi Korporasi PT PLN Bambang Dwiyanto, Rabu (18/6).

Bambang menjelaskan beban puncak pada periode Juni 2014 mengalami kenaikan dibandingkan dengan periode yang sama pada 2013. Kenaikannya mencapai 3,77 persen. "Beban puncak pada 2013 sebesar 22.567 MW, Juni tahun ini beban puncak naik sebesar 853 MW atau 3,77 persen sehingga total beban puncak pada Juni 2014 adalah sebesar 23.420 MW," ucapnya.

"Kami memperkirakan rekor beban puncak ini terjadi karena menjelang bulan suci Ramadhan aktifitas produksi industri juga meningkat untuk memenuhi peningkatan permintaan masyarakat selama Ramadhan," ucap Bambang.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa cuaca panas selama musim kemarau juga dinilai turut meningkatkan beban puncak yang ada. Mengingat cuaca yang panas maka kinerja mesin penyejuk ruangan di kantor-kantor dan rumah tangga juga akan meningkat sehingga turut menambah peningkatan beban listrik.

"Meskipun tejadi rekor beban puncak, saat ini kondisi pasokan listrik di sistem kelistrikan Jawa Bali dinilai cukup untuk memenuhi permintaan listrik," ucapnya.

Namun sebagai langkah antisipasi pertumbuhan beban dari masyarakat, ia menjelaskan bahwa PLN akan selalu membangun jaringan transmisi, gardu induk dan pembangkit baru untuk memenuhi kecukupan pasokan listrik.

"Kami akan selalu berusaha memenuhi pasokan listrik yang ada, namun kami juga berharap kerja sama dari masyarakat agar tetap menggunakan listrik secara efisien dan efektif agar terjadi keseimbangan antara pasokan dan permintaan listrik," ucap Bambang.